Hidayatullah.com–Muhammad Elbaradei, salah seorang tokoh Mesir yang ingin menjadi presiden, menuding partai-partai Islam, yang memenangkan suara mayoritas dalam pemilu pekan lalu, hanya mengandalkan slogan yang akan diabaikan begitu saja begitu mereka mendapatkan kekuasaan.
Kelompok Islam berhasil mendulang dua pertiga suara dalam pemilu hari Senin dan Selasa pekan lalu di sepertiga distrik yang ada di Mesir. Di mana partai Salafy menang hampir seperempatnya.
“Biarkan mereka memerintah dan beri kesempatan. Rakyat akan menyadari bahwa slogan saja tidak cukup,” kata Elbaradei, dalam wawancara yang diterbitkan oleh koran Al Shuruq Selasa (06/12/2011), lansir AFP.
Mantan ketua pengawas nuklir internasional IAEA itu, dekat dengan kelompok liberal, yang dalam pemilu Mesir kali ini kalah telak dari kelompok Islam.
Elbaradei juga mengkritik pemerntah sementara militer, yang mengambil alih kekuasaan dari Husni Mubarak, menuding mereka salah menangani proses demokrasi di negara berpenduduk paling banyak di kawasan Arab tersebut.
“Hari ini kita hidup dalam sistem fasis dengan pengadilan dan hukum darurat militer, dan jika terjadi revolusi lagi maka akan penuh dengan kemarahan dan kekerasan,” katanya.
Menurut Elbaradei, situasi Mesir berubah dari buruk menjadi lebih buruk, karena militer gagal mengatur proses transformasi kekuasaan. Hal itu menjadikan para pemuda semakin putus asa.
“Jika pemilu baru berlangsung dalam waktu satu atau empat tahun, adalah kalian para pemuda, yang akan memerintah,” imbuh Elbaradei.*