Hidayatullah.com–Pemilihan umum parlemen Mesir tahap kedua digelar hari Rabu ini dan kamis besok. Persaingan ketat diperkirakan terjadi antara kelompok bekas pendukung Husni Mubarak dengan kelompok Islam.
Al Arabiya melaporkan (14/12/2011), pemilu tahap kedua ini dilaksanakan di 9 dari 27 gubernuran di Mesir, yaitu Giza, Bani Suwaif, Sohag, Aswan, Manufiya, Sharqiya, Beheira, Ismailia dan Suez. Sekitar 18,8 juta rakyat memiliki hak suara dalam pemilu tahap dua ini. Menurut IDSC, sekitar 355.000 warga Mesir di perantauan –kebanyakan di negara-negara Teluk– juga terdaftar dalam pemilu tahap kedua ini.
Pada pemilu tahap kedua ini, sekitar 3.387 calon wakil rakyat harus bersaing untuk memperebutkan 180 kursi parlemen. Dalam tahap pertama kandidat yang bersaing berjumlah 3.200 dan memperebutkan 168 kursi parlemen.
Bekas para pengikut Husni Mubarak yang tergabung dalam Partai Nasional Demokratik, yang kini dibekukan, diperkirakan akan bersaing sengit dengan calon legislatif dari partai-partai Islam.
Pada pemilu tahap pertama 28 Nopember lalu, partai Islam mengalahkan rival mereka dai kelompok liberal dengan kemenangan telak. Partai bentukan Al Ikhwan dan Salafy menang 65 persen suara, sementara partai-partai liberal hanya 29,3 persen saja.
Para kandidat dari Partai Keebasan dan Keadilan bentukan Al Ikhwan, terkonsentrasi di beberapa gubernuran Delta Nil, seperti Beheira (30 kandidat), Sharqiya dan Manufiya (56 kandidat).
Namun, keluarga besar Husni Mubarak dan bekas presiden Anwar Sadat juga banyak yang tinggal di Manufiya, Sohag, Aswan dan Bani Suwaif. Jadi kemungkinan persaingan antara kelompok Islam dan liberal sangat ketat kali ini.
Jalan pemilihan parlemen Mesir masih panjang, karena setelah pemilihan parlemen untuk anggota majelis rendah ini, selanjutnya rakyat masih harus memilih wakil mereka di majelis tinggi.*