Hidayatullah.com–Warga Inggris bernama Matthew Hedges dihukum penjara seumur hidup di Uni Emirat Arab setelah divonis bersalah dalam dakwaan spionase.
Hedges, 31, mahasiswa program doktoral Universitas Durham di Inggris, ditahan di UEA sejak tanggal 5 Mei setelah ditangkap di bandara Dubai.
Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengaku “sangat terkejut dan kecewa” dengan vonis tersebut, lapor Reuters Rabu (21/11/2018). Hunt mengaku sempat mendiskusikan kasus Hunt dengan putra mahkota Pangeran Mohammed bin Zayed dan Menlu Abdullah bin Zayed saat berkunjung ke Dubai pada 12 November.
“Vonis hari ini bukanlah apa yang kita harapkan dari seorang teman dan mitra terpercaya Kerajaan Inggris dan bertolak belakang dengan apa yang sebelumnya dijanjikan,” kata Hunt.
“Pejabat-pejabat konsuler kami terus melakukan kontak dengan Matthew Hedges dan keluarganya. Kami akan terus melakukan apa saja yang mungkin dilakukan,” janji Hunt.
“Saya sudah berulang kali menyatakan dengan jelas bahwa cara penanganan kasus ini oleh pihak berwenang UEA akan berdampak pada hubungan antara kedua negara kita, yang seharusnya dibangun di atas kepercayaan. Saya menyesalkan fakta kita sampai pada posisi seperti ini dan saya mendesak UEA untuk mempertimbangkannya,” imbuh Hunt.
Pada 25 Oktober lalu Euronews pernah berbicara dengan istri Matthew Hedges, Daniela Tejada.
Wanita itu mengatakan bahwa suaminya sedang menyelesaikan disertasinya di UEA yang menyoroti dampak Arab Spring. Dia mewawancarai banyak orang dari beragam latar belakang sosial.
Menurut Universitas Durham di websitenya, penelitian Hedges mencakup hubungan militer dan sipil, ekonomi politik, serta kesukuan.
Tahun lalu, Hedges ikut andil dalam penulisan sebuah artikel di sebuah jurnal akademik tentang Ikhwanul Muslimin dan organisasi regional Gulf Cooperation Council (GCC), yang mana UEA merupakan salah satu anggotanya.
Matthew Hedges selalu membantah tuduhan yang dikenai atas dirinya.*