Hidayatullah.com—Hari Jumat tanggal 29 Juni 2012 menjadi hari terakhir bagi Radio Nederland (RNW) dalam sejumlah bahasa asing. Penghentian siaran itu merupakan akibat langsung dari pemotongan anggaran operasionalnya oleh pemerintah.
“Mulai tanggal 1 Juli 2012 tidak akan ada lagi review harian tentang koran-koran Belanda. Liputan kami tentang berita-berita Belanda juga dihentikan. Dan karena webstream RNW dalam bahasa Inggris berakhir pada 29 Juni, maka tidak akan ada lagi Pedoman Acara,” tulis Radio Nederland dalam situsnya edisi bahasa Inggris (29/6/2012).
Sebagaimana ditulis Radio Nederland dalam edisi Indonesia (Ranesi), kabinet Belanda memotong anggaran Radio Nederland Wereldomroep sebesar 70% dan menugaskan lembaga penyiaran itu untuk memfokuskan kegiatan hanya kepada negara yang dianggap belum menikmati kebebasan pers.
Indonesia, meskipun terbatas, dianggap sebagai negara yang sudah mengenal kebebasan pers. Oleh karenanya siaran RNW dalam bahasa Indonesia juga dihentikan.
“Kegiatan terakhir Ranesi berlangsung Jumat 29 Juni 2012 dengan waktu siar pukul 17.00 hingga 20.00 WIB (3 jam siaran langsung). Setelah itu kami lenyap dari udara dan penerbitan laman situs kami juga berhenti,” tulis Radio Nederland.
“Berbeda dengan kalimat perpisahan yang biasa kami ucapkan pada akhir siaran, kali ini dengan berat hati kami akan mohon diri dari Anda sekalian,” imbuhnya.
Sehubungan dengan fokus aktivitas RNW baru pada kebebasan berbicara, dalam situsnya lembaga penyiaran milik pemerintah Belanda tersebut menampilkan rubrik khusus tentang segala hal yang menyangkut kebebasan berbicara.*