Hidayatullah.com—Sebuah rekaman video yang menggambarkan bahwa pemimpin Al Ikhwan Al Muslimun Muhammad Badie dikawal oleh sejumlah pria anggota Al Ikhwan saat melakukan ritual haji menimbulkan pro dan kontra di lingkungan organisasi Islam terbesar di Mesir itu.
Dalam video yang beredar di jejaring sosial, tampak Badie dikelilingi sejumlah anggota Al Ikhwan yang saling bergandeng tangan membentuk lingkaran melindungi ketua umum mereka itu.
Pemandangan dalam video itu menimbulkan kritikan dari sejumlah pemuda Al Ikhwan yang menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan saat ibadah haji. Sementara lainnya mendukung tindakan pengamanan itu mengingat Badie adalah pemimpin mereka.
“Bukankah mursyid aam berhak [atas perlindungan itu]?” tanya seorang anggota Al Ikhwan, sebagaimana dikutip Al Mishry Al Yaum (2/11/2012).
Menurut anggota Al Ikhwan bernama Usamah Al Bashbishy itu, tindakan pengamanan atas Badie oleh anggota Al Ikhwan Arab Saudi pantas dilakukan karena dia adalah pemimpin Al Ikhwan sehingga banyak orang yang melihatnya ingin mencium, memeluk atau menjabat tangannya.
Sementara menurut anggota Al Ikhwan lain, Usamah Abdul Majid, pengamanan itu pantas dilakukan jika Badie berada di tengah kerumunan banyak orang di Mesir, dan bukan saat melakukan ibadah haji. Kecuali Badie adalah orang yang beresiko menjadi target politik seperti misalnya presiden.
“Jika kita menanyi 99 persen jamaah haji tentang mursyid aam itu mereka tidak akan mengenalinya, kecuali bagi orang Mesir atau anggota Al Ikhwan,” jelas Abdul Majid, yang menyebut tindakan rekan-rekannya membentuk barikade melindungi Badie sebagai tindakan yang berlebihan.
Lebih lanjut Abdul Majid menegaskan bahwa selama ibadah haji posisi semua Muslim sama, seperti halnya yang tercermin dalam pakaian ihram.
“Pemandangan itu (pengamanan Badie-red) tidak mencerminkan persamaan tersebut, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah,” imbuhnya.*