Hidayatullah.com—Perdana menteri Tunisia mengumumkan pembentukan pemerintahan koalisi baru yang dipmpin oleh partai Islam An-Nahda, setelah tercapai kesepakatan di menit-menit terakhir pembicaraan guna menuntaskan krisi politik di negara itu, lansir Aljazeera.
Ali Larayidh, bakal perdana menteri yang juga menteri dalam negeri yang segera akan mengakhiri tugasnya, mengatakan hari Jumat (8/3/2013) bahwa pemerintahan yang baru akan berjalan hingga pemilihan baru digelar sebelum akhir tahun ini.
Dalam pidatonya yang disirkan di televisi, Larayidh mengatakan telah memberikan nama-nama menteri yang akan menjabat dalam pemerintahannya. Pengumuman itu disampaikan hanya beberapa jam menjelang batas akhir pada tengah malam.
Pemerintahan baru Tunisia ini didukung oleh Partai Ettakol yang beraliran tengah-kiri dan partai sekuler Kongres untuk Publik dan dipimpin oleh Presiden Moncef Marzuki.
Larayidh ditunjuk untuk menyusun pemerintahan baru setelah Hamadi Jibali memilih untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri, setelah usulan kabinet teknokratnya tidak disetujui oleh parlemen.*