Hidayatullah.com—Sebuah ledakan dan kobaran api yang disulut petasan dan kembang api menewaskan sedikitnya 100 orang di sebuah kuil Hindu di negara bagian Kerala, India, kata pihak kepolisian.
Ledakan akibat kembang api itu terjadi saat ribuan orang berkumpul merayakan festival tahun baru di Kuil Puttingal. Lebih dari 200 orang dilaporkan tewas, lansir BBC.
Sebuah bangunan di kuil tersebut ambruk, sehingga merenggut banyak nyawa.
Ledakan terjadi sekitar pukul 03:30 atau 20:00 GMT hari Sabtu (9/4/2016), beberapa jam setelah festival dimulai di kota pesisir, Paravur, di distrik Kollam.
Menurut para saksi, terjadi kekacauan di tempat itu karena tim penolong lambat sampai di lokasi kejadian. Tim penyelamat menggunakan buldozer untuk membersihkan lokasi kejadian dan mencari korban selamat.
Tim dokter spesialis telah dikirim dari Delhi, di tengah-tengah laporan banyak korban menderita luka bakar parah. Sejumlah orang dikabarkan dalam kondisi kritis akibat luka-lukanya di rumah sakit.
Banyak korban tewas jasadnya gosong sehingga sulit dikenali dan harus diidentifikasi melalui tes DNS, kata Kepala Kepolisian Kerala TP Senkumar.
Kembang api yang meledak disimpan untuk persiapan perayaan festival tahun baru.
Pengadilan distrik setempat sebelumnya sudah menolak memberikan izin pertunjukan kembang api tahun ini, karena khawatir akan keselamatan dan adanya keluhan warga tentang bahaya pertunjukan api di masa silam.
Listrik langsung padam begitu ledakan pertama terjadi, sehingga semakin mempersulit tindakan penyelamatan, kata seorang saksi. Rumah-rumah di sekitar kuil juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat ledakan.
“Rumah kami tidak dapat dipercaya. Semuanya hancur-lebur … Jika kami tinggal di rumah semalam, kami semua pasti mati,” kata warga setempat Anitha Prakash kepada BBC Hindi.
Seorang korban yang disebut-sebut sebagai pengendara sepeda dihantam pecahan tembok beton yang melayang sejauh 1km dari lokasi ledakan.
“Bongkahan tembok berukuran besar melayang di udara,” kata Jayashree Harikrishnan. “Pecahannya jatuh di halaman kami.”
Pemerintah Kerala menginstruksikan agar dilakukan penyelidikan, dan polisi berencana untuk menindak pengelola kuil dan kontraktor pertunjukan kembang api.
“Tidak ada izin, bahkan untuk menyimpan kembang api,” kata Menteri Kepala Kerala Oommen Chandy.*