Hidayatullah.com—Suriah telah menyetujui penunjukan seorang ilmuwan Swedia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelidiki persenjataan kimia di negara itu, lapor koresponden Al-Arabiya Rabu (27/3/2013).
Mengutip sumber-sumber resmi, Al-Arabiya melaporkan bahwa tim penyelidik PBB itu akan tiba d Suriah pada pekan depan dan pemeriksaan terkait senjata kimia akan dilakukan di Homs, Otaiba dan Khan al-Assal.
Pada hari Selasa, Sekjen PBB Ban Ki-moon menunjuk Ake Sellsstorm untuk memimpin tim penyelidik senjata kimia di Suriah. Stellsstrom merupakan seorang profesor asal Swedia yang pernah menjadi ketua tim penyelidikan senjata kimia di Iraq UNSCOM tahun 1990-an. Sellsstorm juga pernah bekerja dengan UNMOVIC, kelompok PBB yang kembali ke Iraq tahun 2002 tanpa menemukan keberadaan senjata kimia/biologis di negara itu, sebelum invasi Amerika Serikat pada tahun 2003 dengan dalih Iraq memiliki senjata kimia dan biologis. Sekarang dia bekerja di sebuah lembaga penelitian terkait peristiwa yang berhubungan dengan bahan-bahan kimia.
Jurubicara PBB Martin Nesirky mengatakan, investigasi terkait senjata kimia di Suriah hanya meliputi data teknis, bukan penyelidikan kriminal. Tim akan menyelidiki apakah ada tanda-tanda pemakaian senjata kimia dalam konflik Suriah dan bukan menyelidiki siapa pengguna senjata kimia itu.
Kedua pihak, oposisi dan rezim Suriah, saling menuding pihak lawan memakai senjata kimia.
Hari Jumat lalu, Ban Ki-moon mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB meminta Inggris, Prancis dan Suriah agar memberikan informasi lebih lanjut tentang tuduhan penggunaan senjata kimia dalam konflik Suriah.
Dubes Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant kepada wartawan hari Selasa mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan informasi itu kepada kantor Sekjen PBB Ban Ki-moon. Namun, dia menolak untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal tersebut.*