Hidayatullah.com—Sebagian besar kantor kedutaan dan konsulat Amerika Serikat di Afrika Utara dan Timur Tengah, yang ditutup menyusul peringatan ancaman serangan Al-Qaidah, hari Ahad (11/8/2013) mulai dibuka kembali.
Dilansir Euronews, satu-satunya perwakilan diplomatik AS yang masih ditutup adalah kedutaannya di ibukota Yaman, Sanaa. Yaman dianggap daerah paling pootensial terjadi serangan oleh kelompok Al-Qaidah di Semenjanjung Arab (AQAP).
Pekan lalu Amerika Serikat menutup 19 kantor perwakilan diplomatiknya di negara-negara Afrika Utara dan Timur Tengah setelah mengklaim mendapatkan informasi tentang ancaman serangan Al-Qaidah.
New York Times hari Senin (5/8/2013) melaporkan bahwa penutupan kantor-kantor diplomatik AS dipicu oleh informasi kemungkinan adanya serangan dari Al-Qaidah. Informasi itu disimpulkan AS dari hasil penyadapan jalur komunikasi elektronik antara Ayman al-Zawahiri dengan tokoh Al-Qaidah di Semenanjung Arab Nasser al-Wuhayshi.
Takut dengan keselamatan warganya, pemerintah Washington memberlakukan larangan bepergian ke Yaman dan sejumlah negara lainnya, termasuk Pakistan. Ratusan staf diplomatik dan keluarganya diangkut pulang. Washington juga meminta warga negaranya yang berada di sejumlah negara yang dianggap berbahaya itu segera meninggalkan negara itu.
Tapi, hingga kini “ancaman teroris” yang disimpulkan Washington dari hasil mencuri dengar jalur komunikasi elektronik itu tidak terbukti.*