Hidayatullah.com—Maksud hati membuka pintu selebarnya untuk berbagai kelompok agama, lapangan publik di sekitar kompleks pemerintahan negara bagian Oklahoma di Amerika Serikat justru mengundang kelompok tak terduga, para penyembah setan, yang ingin mendirikan patung sembahan mereka di samping monumen 10 Perintah Tuhan.
Parlemen Oklahoma yang dikuasai Partai Republik, tahun 2009 memberikan izin pendirian monumen batu 10 Perintah Tuhan (Ten Commandments) yang dibiayai pihak swasta. Monumen batu itu ditempatkan di halaman kompleks gedung lembaga eksekutif dan legislatif Oklahoma tahun lalu, meskipun legalitasnya dipertanyakan para pakar. American Civil Liberties Union cabang Oklahoma mengajukan tuntutan hukum agar monumen batu itu disingkirkan dari tempatnya sekarang.
Rupanya, keberadaan monumen 10 Perintah Tuhan di Oklahoma itu menginspirasikan Satanic Temple (Kuil Setan) yang berbasis di New York.
Seorang jurubicara Satanic Temple, Lucien Greaves, mengatakan bahwa pihaknya mengajukan permohonan kepada Capitol Preservation Commission agar diberikan tempat untuk membuat monumen sesuai dengan kepercayaan mereka dan akan menyerahkan rencana desainnya bulan ini.
“Kami yakin semua monumen harus berselera bagus dan sesuai dengan standar masyarakat kita,” kata Greaves dalam surat permohonannya.
“Kami mengajukan sebuah monumen, sebagai penghormatan kepada Setan, yang tentu saja akan mengikuti peraturan yang ada,” imbuhnya dikutip Associated Press (8/12/2013).
Greaves mengatakan, desain monumen setan itu akan berupa sebuah pentagram, dan bentuk lain yang dimaksudkan sebagai pameran interaktif untuk anak-anak. Jika disetujui oleh pemerintah Oklahoma, maka monumen itu akan dibangun dengan biaya sekitar $20.000.
Anggota parlemen Oklahoma dari Partai Republik, Mike Ritz, yang mendorong berdirinya monumen 10 Perintah Tuhan dan keluarganya memberikan sumbangan $10.000 untuk pembuatannya, menolak berkomentar mengenai upaya Satanic Temple itu.
Namun Greaves berkata bahwa Ritz mendukung agenda satanis kelompoknya.
Menyimpang dari prinsip sekuler pemisahan antara negara (pemerintah) dengan gereja yang dipegang oleh Amerika Serikat, sejumlah anggota parlemen di Oklahoma berupaya mengaburkan prinsip tersebut. Jurubicara parlemen mengatakan, dia ingin agar ada kapel (gereja kecil) di lingkungan Capitol (kompleks gedung lembaga eksekutif dan legislatif) untuk mengabadikan “warisan Yahudi-Kristiani” di Oklahoma. Anggota parlemen lainnya ingin ada semacam display yang menampilkan suasana kelahiran Yesus, sedangkan lainnya ingin agar simbol-simbol keagamaan dimunculkan di sekolah-sekolah.
Bobby Cleveland, seorang anggota parlemen Republikan, menolak usulan monumen setan. Dia bilang rencana kelompok satanis itu membuat warga Kristen merasa diserang.
“Menurut saya kelompok satanis ini adalah sebuah kelompok yang berbeda,” kata Cleveland.”Anda masukkan mereka dalam kategori orang gila,” imbuhnya.*