Hidayatullah.com–Novel “Negeri Lima Menara” karya Ahmad Fuadi kini menjadi bacaan wajib di beberapa sekolah dan univeritas di luar negeri. Salah satunya di sekolah Xin Min Singapura dan Lote Secondary School di New South Wales Australia.
Juga menjadi bagian dari mata kuliah di Universitas California Berkeley, demikian hal itu disampaikan oleh Ahmad Fuadi, saat ia melakukan kunjungan ke Kairo dalam pekan ini, di Kairo, Mesir.
Di Kairo, Ahmad Fuadi menjadi pembicara dalam seminar yang bertajuk “Man Jadda Wajada”. Dalam forum itu ia memberi motivasi kepada para peserta untuk giat menulis. Menurutnya tulisan lebih dahsyat dari peluru.
“Jika kalian menembakkan ‘peluru tulisan’ di satu kepala, mungkin dampaknya seratus, mungkin seribu.”
Ia juga menyampaikan bahwa para peserta hendaknya berusaha untuk menulis.
”Tulislah buku meski sekali dalam seumur hidup,” ujarnya.
Pria berkacamata ini menyelesaikan sekolah menengahnya di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo lulus tahun 1992.
Melanjutkan kuliah Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran dan menjadi wartawan Tempo. Tahun 1998, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah S2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University.
Novel pertamanya “Negeri 5 Menara” merupakan buku pertama dari trilogi novelnya. Walaupun baru terbit, novelnya sudah masuk dalam jajaran best seller tahun 2009 dan meraih Anugerah Pembaca Indonesia 2010 juga masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award.*/Auliya El Haq (Mesir)