Hidayatullah.com — Salah satu lembaga Islam tertinggi di dunia, Al-Azhar, pada Ahad kemarin mengangkat isu perubahan iklim, lansir Al Monitor, Rabu (29/07/2021)
Imam Besar Al-Azhar, Syeikh Ahmad Ath-Thayyib, memohon masyarakat internasional untuk mengambil “tindakan serius” untuk menangani perubahan iklim.
“Banjir yang baru-baru ini terjadi dan rekor kenaikan suhu di seluruh dunia, yang telah menyebabkan ratusan kematian dan membuat lebih banyak orang mengungsi, harus memperkuat perlunya tindakan serius untuk menangani perubahan iklim dan melindungi umat manusia dari ancaman yang tidak dapat disangkal ini,” tulisnya di Twitter.
Beliau adalah pemimpin masjid Al-Azhar di Kairo, Mesir. Masjid itu adalah salah satu lembaga Islam paling berpengaruh di dunia, khususnya di kalangan Muslim Sunni.
Seperti bagian lain di dunia, Timur Tengah juga menghadapi beberapa masalah terkait iklim. Termasuk peningkatan suhu dan banjir, menurut tweet Syeikh At-Thayyib.
Bulan ini, banjir yang terjadi di Turki, menyebabkan beberapa orang tewas dan ratusan lainnya mengungsi. Sementara Irak mengalami hari terpanas pada musim panas lalu ketika suhu mencapai 51,7 derajat Celcius di Baghdad.
Gelombang panas di Irak sangat tak tertahankan karena seringnya pemadaman listrik, yang mempersulit sistem pendingin.
Isu perubahan iklim diperparah dengan konflik di wilayah tersebut. Pada Januari, ribuan tenda yang menampung pengungsi Suriah hancur oleh banjir.
Beberapa negara sedang berusaha untuk mengurangi masalah iklim. Pada bulan Maret, Arab Saudi mengumumkan rencana untuk menanam 10 miliar pohon di negara itu. Hanya 0,5% wilayah Saudi yang ditutupi oleh hutan.*