Hidayatullah.com–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sudan akhirnya mengumumkan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) Sudan dimenangakan oleh Umar al-Bashir pada hari Senin (27/04/2015) dengan perolehan suara 94,5 persen.
Sementara itu, versi AFP menyebutkan, Bashir dari Partai Kongres Nasional, memenangkan 68 persen dari total suara atau 6,901,694 , imbuhnya.
Hasil penghitungan suara untuk Pilpres dan pemimpin kawasan semi otonomi selatan diumumkan pada Senin (26/04/2015), kata wakil KPU Sudan Abdallah Ahmed Abdallah kepada AFP.
Bashir memenangkan Pemilu dengan 15 pesaing yang mayoritas dari kubu independen, dimana ia akan memulai masa jabatannya yang baru 5 tahun setelah pernah 26 tahun berkuasa.
Sebelumnya, partai-partai oposisi utama Sudan memboikot pemungutan suara dengan alasan kondisi tidak cocok untuk sistem pemilihan umum yang bebas dan adil.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam jumpa pers di Khartoum menjelaskan, jumlah suara Pemilu presiden dan anggota legislatif mencapai 46.4 persen dan menunjukkan Bashir menang suara mutlak.
Pemilihan ini merupakan Pemilu kedua dan Pemilu pertama setelah Sudan Selatan memisahkan diri dari Sudan pada tahun 2011.
Sebelumnya, karena diperkirakan akan menang, Amerika Serikat, Inggris dan Norwegia hari Senin (20/04/2015) sempat mengecam Sudan karena dinilai gagal menyelenggarakan Pemilu yang bebas dan adil.
Bashir yang sudah berusia 71 tahun tampaknya akan semakin kokoh kekuasaannya.Apalagi sebelumnya ia menghadapi perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan mendalangi genosida dalam kampanye untuk menghancurkan pemberontakan Kristen di Darfur.
Meski dibenci Barat dan lawan-lawan politiknya, pemandangan umum warga Sudan, seperti masyarakat umum hingga sopir angkutan masih mengidolakannya. Terlihat bagaimana angkutan umum (angkot) di Sudan banyak menempel foto-fotonya.*/Abdurrahman Sibgotallah (Sudan)