Hidayatullah.com—Pemerintah Kanada hari Senin (9/12/2019) mengumumkan bahwa pihaknya mendakwa perusahaan otomotif asal Jerman Volkswagen (VW) karena secara sadar mengimpor mobil-mobil bermesin diesel yang tidak memenuhi standar emisi ke ke negara itu.
Dilansir DW, Volkswagen menghadapi 58 dakwaan pelanggaran undang-undang Canadian Environmental Protection serta dua dakwaan lain berupa pemberian informasi yang tidak benar kepada aparat berwenang.
Antara tahun 2008 dan 2015, Volkswagen memasukkan ke Kanada 128.000 kendaraan bermesin diesel, yang dibekali dengan perangkat lunak yang menjadikan kendaraan seolah-olah tampak memenuhi ketentuan emisi padahal tidak demikian adanya.
Dalam sebuah pernyataan, perusahaan itu mengatakan bekerja sama dengan penyidik Kanada dan sudah bersiap untuk membuat kesepakatan dengan pihak berwenang dalam kehadiran perdananya di pengadilan Toronto hari Jumat (13/12/2019). Apa saja kesepakatan yang akan diajukan kepada pihak berwenang guna menuntaskan perkara itu, akan dipaparkan dalam sidang tersebut.
Gugatan kasus skandal diesel di Kanada ini muncul empat tahun setelah para eksekutif perusahaan raksasa otomotif itu mengakui kecurangan pada uji emisi, yang dikenal di media dengan sebutan Dieselgate.
Kementerian Lingkungan Hidup Kanada dihujani kritik karena dianggap terlalu lama mengajukan gugatan terhadap Volkswagen, padahal penyidikan sudah dilakukan terhadap perusahaan itu sejak September 2015.
Volkswagen saat ini menghadapi perkara hukum di lebih dari 50 negara berkaitan dengan Dieselgate. Pihak perusahaan sejauh ini sudah merogoh kocek lebih dari $30 miliar (27 miliar euro) untuk membayar denda dan kompensasi kepada pelanggan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada bulan Maret 2017, Volkswagen mengaku bersalah atas dakwan-dakwaan di Amerika Serikat terkait Dieselgate dan didenda lebih dari $4,3 miliar. Sejumlah eksekutif perusahaan itu juga dijerat dakwaan di Amerika Serikat dan Jerman.
Perusahaan mencapai kesepakatan penuntasan perkara Dieselgate dengan Australia pada bulan September.*