Hidayatullah.com—Jasad mendiang bekas wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Iraq era Saddam Hussein, Tariq Aziz, akhirnya diketahui keberadaannya, setelah sempat dicuri orang saat akan dimuat ke kargo pesawat yang akan membawanya ke Yordania untuk dikuburkan.
Pengacara keluarga Aziz, Badee Aref Ezzat, hari Kamis (11/6/2015) mengatakan bahwa jasad tersebut sekarang berada di tangan pemerintah Baghdad.
“Pemerintah berhasil mendapatkan jasad itu dari orang-orang tak dikenal yang mengambilnya. Tetapi, kami tidak tahu di mana pastinya jasad itu sekarang dan apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata Ezzat seperti dikutip Aljazeera.
Berbagai laporan menyebutkan jasad Aziz dicuri beberapa menit sebelum dimasukkan ke dalam kargo sebuah pesawat Royal Jordanian Airlines yang akan terbang ke ibukota Amman, di mana keluarga Aziz akan mengebumikannya.
Aziz, seorang penganut Kristen dan bekas penasihat Saddam Hussein, meninggal pekan lalu di dalam penjara karena serangan jantung. Keluarganya berupaya agar jasadnya diterbangkan dengan Royal Jordanian Airlines.
Seorang petugas di RAA mengkonfirmasi kepada Aljazeera bahwa pesawat yang berangkat dari Baghdad itu terbang tidak membawa peti mati Aziz. Orang itu berbicara tanpa disebutkan identitasnya, karena tidak berwenang berbicara kepada media.
Kabar tentang menghilangnya jasad Aziz dibenarkan oleh putri bekas menteri luar negeri Iraq itu.
Pemakaman Aziz di Amman merupakan permintaannya sendiri, dan juga permintaan dari putranya, Ziyad, yang yakin kelompok-kelompok bersenjata akan menyerang makamnya jika dia dikuburkan di Iraq. [Baca juga: Amman setuju Tariq Aziz, menlu Iraq era Saddam Hussein, dikuburkan di Yordania]
Keluarga Aziz melarikan diri ke Yordania ketika pasukan Amerika menyerbu Iraq, dan sejak itu mereka tinggal di sana.
Tidak seperti petinggi Partai Baath anak buah Saddam Hussein yang beragama Islam (Sunni), Aziz yang beragama Kristen meskipun dekat dengan pusat kekuasaan tetapi tidak masuk daftar buruan pasukan Amerika Serikat. Aziz menyerahkan diri satu bulan ke tentara Amerika setelah serdadu-serdadu Paman Sam menginvasi Iraq tahun 2013.
Aziz divonis mati oleh pengadilan di Iraq setelah Amerika berhasil menumbangkan rezim Saddam Hussein dan menyerahkan kekuasaan kepada para politisi Syiah dan penentang Saddam.*