Hidayatullah.com—Penyidik mendapati bahwa seperempat dari seluruh uang yang dikumpulkan lewat judi lotere yang dikelola pemerintah China dalam kurun waktu dua tahun telah disalahgunakan.
Hampir $3 milyar uang judi tersebut disalahgunakan untuk membeli mobil-mobil mewah, melancong dan pembukaan kantor-kantor baru.
Korupsi berskala besar itu diketahui setelah dilakukan audit menyeluruh yang pertama kalinya atas pengelolaan judi lotere. Sebagian uang yang digelapkan sekarang sudah berhasil dikembalikan, lapor BBC Jumat (26/6/2015).
Judi merupakan perbuatan melanggar hukum di China, dengan sejumlah pengecualian seperti lotere.
Investigasi yang dilakukan oleh auditor negara memeriksa penggunaan uang judi lotere yang terkumpul antara tahun 2012 dan 2014 di 18 provinsi.
Penggunaan menyimpang paling parah yang ditemukan termasuk 32 gerai lotere yang menghabiskan uang $500 juta untuk membangun sejumlah pusat pelatihan dan hotel.
Laporan itu tidak menyebutkan apakah ada pejabat atau staf pemerintah yang dihukum karena pelanggaran tersebut, tetapi hanya mengatakan sejumlah orang “bersalah” dalam kasus itu.
Meskipun pihak berwenang sudah berhasil mengembalikan sebagian uang korupsi, namun kasus tersebut sepertinya akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap judi lotere yang dikelola pemerintah, lapor wartawan BBC dari Beijing.
Judi lotere sangat populer di kalangan rakyat China. Judi berupa nomor undian yang diselenggarakan negara itu mendatangkan uang sekitar 2 trilyun yuan sejak diluncurkan pertama kali tahun 1987, menurut media pemerintah.
China diperkirakan tahun depan mengambil alih status Amerika Serikat sebagai pasar terbesar lotere dunia.
Kasino dan judi dalam bentuk lainnya dilarang diselenggarakan di China daratan, tetapi pemerintah Beijing menggelar judi lotere, yang uangnya kemudian disalurkan ke lembaga-lembaga amal. Judi lotere itu legal dan sangat populer di masyarakat.
Audit atas pengelolaan judi lotere itu merupakan bagian dari program besar pemberantasan korupsi oleh Presiden Xi Jinping.*