Hidayatullah.com–Pangeran Wales akan berikan replika digital fragmen Al-Qur’an kuno yang ditemukan oleh University of Birmingham di Inggris selama kunjungan 3 hari pengeran tersebut di Uni Emirat Arab, lapor BBC pada hari Senin (07/11/2016).
Salinan dari manuskrip tersebut akan menjadi penanda hubungan kebudayaan antara Inggris dan Uni Emirat Arab.
Fragmen Qur’an yang asli, kemungkinan manuskrip tertua di dunia karena berusia setidaknya 1.370 tahun ini, masih berada di University of Birmingham, disebut-sebut sebagai penemuan besar.
Penemuan Uneversity of Birmingham terjadi tahun lalu saat manuskrip yang sudah tersimpan sejak tahun 1920-an tersebut diuji dengan radiokarbon dan ditemukan berumur lebih tua dari yang diperkirakan.
Dibuktikan dari sejumlah tes yang dilakukan University of Oxford, kisaran tanggal menunjukkan bahwa manuskrip tersebut termasuk dari fragmen paling awal dari Al-Qur’an yang masih bertahan dan bisa jadi yang tertua.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang tertulis di atas perkamen berbahan domba atau kambing ini dipamerkan untuk publik di Birmingham.
Namun, untuk pertama kalinya, replika digital dari manuskrip tersebut di bawa keluar dari Inggris dan dipamerkan di Uni Emirat Arab.
Ini akan menjadi bagian dari tahun kolaborasi promosi hubungan budaya dan ekonomi antara Inggris dan Uni Emirat Arab dalam bidang seni, pendidikan, olahraga, dan ilmu pengetahuan. Juga menandai kembalinya manuskrip yang dibuat pada masa awal-awal Islam secara simbolik, meski dalam bentuk replika.
Dari hasil investigasi, kemungkinan manuskrip di Birmingham memiliki hubungan dengan dokumen serupa yang disimpan di Paris, yang dibawa ke Eropa oleh wakil konsul Napoleon.
Manuskrip Birmingham diakuisisi pada tahun 1920 oleh Alphonse Mingana, seorang Assyiria yang sekarang dikenal sebagai Iraq, yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah didanai oleh keluarga Cadbury.*/Karina Chaffinch