Hidayatullah.com—Para petani Prancis memblokade jalan menuju ke Spanyol dan Jerman guna mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap menurunnya harga daging dan produk-produk susu. Sedikitnya 300 truk yang membawa barang dari luar negeri dipaksa untuk berbalik arah, lapor Russia Today.
Sekitar 1.000 petani di wilayah Alsace, timur laut Prancis, yang berbatasan dengan Jerman, menggunakan traktor-traktor untuk memblokade sedikitnya 6 rute jalan dan menghentikan truk-truk pengangkut produk pertanian yang menyeberangi Sungai Rheine dari Jerman.
Pada hari Senin (27/7/2015) seluruh truk dari Jerman, yang mencapai 300, berbalik arah kata para petani kepada AFP, seraya menambahkan bahwa mereka bertekad untuk melanjutkan aksi protesnya.
“Ini harus diakhiri. Kami muak dan capek dirampok terus,” kata Dominique Daul, wakil ketua dari Bovinae National Federation (bagian dari FDSEA, organisasi persatuan para petani) kepada koran L’Alsace.
“Produk-produk kami tidak untuk dijual murah,” bunyi spanduk yang diusung petani pengunjuk rasa.
Hal serupa terjadi di Jalan A645 di wilayah Haute-Garonne di barat daya Prancis dekat perbatasan Spanyol. Sekitar 100 petani menyerbu puluhan truk, mengancam akan mengosongkan truk-truk itu dari daging atau buah yang dibawa dari luar negeri untuk dijual di pasar lokal di Prancis.
Sedikitnya 10 traktor digunakan untuk memblokir jalan Prancis-Spanyol, sehingga menimbulkan kemacetan panjang sampai 4 kilometer, kata Guillaume Darrouy, sekjen organisasi persatuan para petani muda di wilayah Haute-Garonne kepada AFP.
Unjuk rasa petani Prancis itu sudah memasuki pekan kedua.
Selasa lalu petani menumpahkan sampah dan pupuk kotoran hewan di depan supermarket-supermarket, yang mereka tuding sengaja menjual daging dan produk-produk susu dengan harga rendah.
Menteri Pertanian Stephane Le Foll mengatakan sekitar 10 persen petani ternak di Prancis berada di jurang kebangkrutan dan menyebut kondisi itu sebagai “krisis pertanian.”
Pemerintah Paris mengatakan hutang gabungan para pekerja bidang pertanian mencapai sekitar 1,0 milyar euro (US$1,1 milyar).
Pada hari Rabu lalu, pemerintah mengumumkan paket pembebasan pajak senilai 600 juta euro yang diharapkan dapat mengatasi masalah petani.
Namun, para petani Prancis mengatakan paket pembebasan pajak itu bukanlah solusi yang mereka butuhkan.*