Hidayatullah.com—Peraturan baru bagi orang-orang Suriah yang ingin memasuki negara Turki mulai diberlakukan.
Sebagai bagian dari upaya menghentikan arus migran atau pengungsi ke Eropa, pemerintah Ankara memberlakukan persyaratan visa bagi warga Suriah yang datang ke Turki melalui negara ketiga dengan menggunakan transportasi laut atau udara.
Dikabarkan ada sekitar 400 warganegara Suriah yang transit melalui Beirut ditolak menaiki dua penerbangan dan harus kembali ke Damaskus.
Osman Atalay dari Humanitarian Relief Foundation mengatakan, “Terkadang kelompok atau individu yang tidak diinginkan dengan maksud buruk dapat memasuki Turki dari Suriah, dan itu benar terjadi.”
“Arus perpindahan orang harus dikontrol dengan kebijakan. Turki sudah menerima pengungsi dan migran yang menyelamatkan diri dari Suriah,” imbuh Atalay seperti dikutip Euronews Sabtu (9/1/2016).
Baca juga: Uni Eropa dan Turki Sepakati 3 Miliar Euro Dana Penanggulangan Krisis Migran
Turki mengatakan perbatasan daratnya tetap akan dibuka untuk migran, kebijakan yang tidak berubah sejak pecah perang sipil di Suriah tahun 2011.
Uni Eropa telah mencapai kesepakatan dengan Ankara untuk memberikan dana 3 miliar euro yang dapat dipergunakan Turki untuk meredam arus pengungsi atau migran dari wilayahnya menuju Eropa.
“Persyaratan visa bagi orang Suriah di pelabuhan laut dan bandara dibicarakan dalam kerangka memerangi teror dan kejahatan. Dua juta pengungsi Suriah yang tinggal di sini kelihatan tidak terlalu peduli tentang kebijakan baru itu, sebab hal itu tidak mempengaruhi keadaan mereka,” lapor koresponden Euronews di Istanbul, Bora Bayraktar.*