Hidayatullah.com—Seorang pria Libanon berusia 65 tahun tersangka pembajakan sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Amerika Serikat tahun 1985 telah ditangkap di Yunani, kata polisi.
Pria itu, yang tidak disebutkan namanya, ditahan di Mykonos setelah turun dari sebuah kapal pesiar hari Kamis (19/9/2019).
Saat pemeriksaan paspor, identitasnya muncul dalam daftar pencarian orang yang dikeluarkan otoritas Jerman.
TWA Flight 847 disandera oleh para militan yang tergabung dalam kelompok teroris Syiah Libanon, Hizbullah. Seorang penyelam Angkatan Laut AS tewas dalam peristiwa itu.
Pria itu dicari aparat Jerman karena kasus pembajakan pesawat tersebut dan juga kasus penculikan tahun 1987.
Dia saat ini sedang ditahan di sebuah penjara berpenjagaan ketat di Yunani, sampai otoritas Jerman mengidentifikasinya sebagai buronan yang dicari, lapor Reuters seperti dilansir BBC hari Ahad (21/9/2019).
Dua tahun setelah peristiwa pembajakan, tersangka itu dikabarkan ditahan dan diadili di Jerman dan kemudian ditukar dengan dua warga negara Jerman yang diculik di Beirut.
Pesawat Trans World Airlines itu sedang menerbangi rute Kairo ke San Diego dengan pemberhentian di Athena, Roma, Boston dan Los Angeles ketika dibajak pada 14 Juni 1985 usai lepas landas dari Athena. Pesawat itu dipaksa mendarat di Beirut, ibukota Libanon.
Pesawat beserta 153 penumpang dan krunya ditawan selama sekitar 17 hari. Sebagian dari mereka diikat dan dipukuli oleh para pelaku pembajakan, yang menuntut pembebasan ratusan orang Syiah Libanon yang ditahan oleh Israel.
Ketika tuntutan mereka tidak dipenuhi, seorang penyelam Angkatan Laut AS berusia 23 tahun bernama Robert Dean Stethem, yang merupakan salah satu sandera, ditembak mati dan mayatnya dibuang ke tarmak di bandara Beirut.
Para pembajak kemudian secara bertahap melepaskan para sandera.
Menurut FBI, sedikitnya empat orang terlibat dalam pembajakan itu. Mohammed Ali Hamadei ditangkap di Jerman pada tahun 1987 dan setelah dibebaskan tahun 2005 dia kembali ke Beirut.
Imad Mughniyeh tewas dalam pemboman tahun 2008 di Damaskus, Suriah, sedangkan Hassan Izz-Al-Din dan Ali Atwa masih buron.
Film The Delta Force tahun 1986 dibuat berdasarkan kisah pembajakan pesawat TWA tersebut.*