Hidayatullah.com – Arab Saudi telah menyangkal laporan-laporan yang mengatakan negara itu ingin melakukan mediasi dengan rival mereka, Syiah Iran.
Seorang pejabat Saudi mengatakan pada Rabu bahwa rezim Iran yang saat ini “tidak dapat diajak negosiasi”.
“Arab Saudi tidak meminta perundingan apapun melalui cara apapun dengan Republik Iran,” narasumber itu mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita resmi Arab Saudi, lapor Anadolu Agency, Rabu, 16 Agustus 2017.
Penyangkalan itu datang setelah Menteri Dalam Negeri Iraq Qassim al-Araji mengatakan Riyadh telah secara resmi meminta bantuan Iraq untuk meredakan ketegangan dengan Teheran.
Baca: Saudi Dikabarkan Minta Bantuan Iraq untuk Perbaiki Hubungan dengan Iran
Dia menyatakan kembali kepatuhan Saudi “terhadap sikap tegasnya yang menolak pendekatan apapun dengan rezim Iran yang sedang menyebarkan terorisme dan ekstrimisme di wilayah dan dunia serta Iran yang ikut campur hubungan internal negara-negara lain.”
Dia kemudian meminta pada semua negara dunia “bekerja untuk mencegah rezim Iran melakukan tindakan permusuhan dan memaksa negara itu untuk mematuhi hukum internasional.”
Ketegangan antara Arab Saudi dan Iran memuncak sejak Riyadh memutuskan hubungan diplomatis dengan Teheran setelah kedutaan besarnya di Iran diserang oleh para pendemo Iran pada awal tahun lalu.
Serangan itu dipicu oleh eksekusi mati seorang ulama terkemuka Syiah di Arab Saudi yang terbukti bersalah melakukan teror.
Arab Saudi dan sekutu teluknya menuduh Teheran mempersenjatai dan mendukung kelompok pemberontak Syiah Houthi Yaman yang menduduki ibukota Yaman, Sanaa dan beberapa bagian di negara itu pada 2014.
Konflik di Suriah juga memperburuk hubungan Iran-Teluk. Di mana Syiah Iran merupakan sekutu dekat dari rezim Bashar al-Assad, sedangkan Arab Saudi merupakan pendukung utama kelompok oposisi bersenjata anti-rezim.*