Hidayatullah.com—Perdana Menteri Iraq Haider Al-Abadi hari Ahad malam (22/5/2016) lewat siaran televisi mengumumkan dimulainya serangan ofensif untuk merebut kembali kota Fallujah dari tangan kelompok ISIS.
“Tujuan kami adalah untuk membebaskan rakyat sipil dari represi dan terorisme Daesh,” kata Abadi, seperti dilansir Deutsche Welle.
Sebelumnya pada hari Ahad, militer Iraq telah memperingatkan warga agar bersiap untuk meninggalkan kota itu sebelum pertempuran dimulai. Orang-orang yang tidak dapat meninggalkan kota diminta memasang bendera putih di luar rumah-rumah mereka. Para pejabat setempat mengataka tiga rute khusus telah disiapkan sebagai jalan untuk warga menyelamatkan diri.
Militer beberapa waktu kemudian mengkonfirmasi bahwa sebagian penduduk telah angkat kaki dari Fallujah.
ISIS menduduki kota tersebut hampir dua tahun, meskipun dikepung oleh polisi, tentara pemerintah dan militan-militan lokal yang didukung oleh serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS.
Pemerintah berharap serangan yang akan dilancarkan tersebut tidak memicu pertempuran sektarian antara warga Syiah dan Muslim (Sunni) di Fallujah.
Bulan lalu Human Rights Watch memperingatkan bahwa penduduk Fallujah terancam kekurangan pangan dan obat-obatan.
Hari Ahad kemarin pemerintah setempat mengatakan 75.000 warga sipil masih berada di kota itu, yang dulu berpenduduk sekitar 300.000 jiwa.*