Hidayatullah.com—Kelompok afiliasi ISIS alias Daesh di Mesir, Anshar Baitul Maqdis, mengkonfirmasi kabar kematian pemimpinnya dua pekan setelah militer mengumumkan bahwa pemimpin kelompok tersebut tewas dalam operasi militer di Sinai Utara.
Dilansir Ahram Online, dalam sebuah pernyataan yang disebarkan secara online oleh akun-akun afiliasinya hari Kamis (18/8/2016), kelompok tersebut mengatakan bahwa Abu Doaa Al-Ansari bersama sejumlah pejuang lainnya terbunuh saat “menghadapi operasi militer tentara kafir.”
Pada 4 Agustus, tentara Mesir mengatakan pihaknya telah membunuh Al-Ansari bersama dengan para pembantu seniornya serta puluhan prajuritnya dalam serangkaian serangan udara. Militer Mesir tidak menjelaskan kapan operasi itu dilakukan.
Militan-militan di Sinai Utara sejak lama melakukan pemberontakan bersenjata melawan pasukan militer pemerintah dan polisi. Aksi perlawanan mereka semakin gencar sejak Muhammad Mursy dilengserkan pada 2013.
Anshar Baitul Maqdis, yang kemudian menyebut dirinya sendiri sebagai Provinsi Sinai, mengaku berada di balik banyak serangan mematikan tahun lalu di Mesir. Kelompok itu menyatakan bagian dari Daesh dan membaiat pemimpinnya pada November 2014.
Dalam pernyataannya kelompok itu mengatakan Syeikh Abdullah ditunjuk sebagai pemimpinnya yang baru, seraya memperingatkan bahwa pada masa mendatang mereka akan melakukan serangan-serangan lain yang lebih mematikan.
Militer Mesir sudah melakukan berbagai upaya untuk melenyapkan kelompok itu dan memangkas jalur suplai senjatanya.
Militer Mesir mengatakan pihaknya telah membunuh 88 ekstrimis pada bulan Mei dan 22 lainnya pada awal bulan Juni.*