Hidayatullah.com—Qatar hari Ahad (23/10/2016) mengumumkan masa tiga hari berkabung nasional setelah mantan pemimpinnya Khalifa bin Hamad Al-Thani, yang dilengserkan dari tahta kerajaan beberapa tahun silam, wafat dalam usia 84 tahun.
Bekas penguasa Qatar itu wafat pada hari Ahad kemarin, menurut sebuah pernyataan resmi dari istana kerajaan, lapor AFP.
Khalifa bin Hamad Al-Thani adalah kakek dari Amir Qatar saat ini, Tamim bin Hamad Al-Thani.
“Yang mulia ayahananda Amir Syaikh Khalifa bin Hamad Al-Thani wafat pada Ahad malam 23 Oktober 2016, di usia 84 tahun,” bunyi pernyataan resmi tersebut.
“Yang Mulia Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thani telah memerintahkan masa berkabung di seluruh penjuru negeri selama tiga hari,” lanjut pernyataan itu, tanpa ada keterangan lebih terperinci yang diberikan seputar kematiannya.
Khalifa memerintah Qatar dari tahun 1972 sampai 1995, ketika dia disingkirkan dari tahta oleh putranya sendiri Hamad bin Khalifa Al-Thani dalam kudeta tak berdarah saat dirinya berlibur ke Swiss.
Khalifa termasuk satu dari sejumlah pemimpinan awal Qatar setelah mendapatkan kemerdekaan dari Inggris tahun 1971.
Di masa kepemimpinannya negara Qatar modern mulai bertransformasi menjadi negara kaya sumber daya energi.
Khalifa juga dipandang sebagai salah satu bapak pendiri Dewan Kerjasama Teluk (GCC), organisasi ekonomi dan politik enam negara di kawasan Arab, termasuk Qatar.
Setelah dilengserkan dari kekuasaan, mantan amir itu tinggal di Prancis. Dia kembali ke Qatar pada tahun 2004.*