Hidayatullah.com—Polisi Turki dikabarkan telah menetapkan bahwa satu ton narkoba yang disita dari sebuah kapal dalam operasi di lepas pantai dekat Terusan Suez adalah milik Taliban.
Dilansir Hurriyet Kamis (8/6/2017), pihak berwenang Turki pada tanggal 2 Juni menggelar operasi besar anti narkoba atas sebuah kapal berbendera Kongo bernama “Commander Tide” dan menyita 1.071 kilogram heroin, yang diperkirakan memiliki nilai jual di pasaran sekitar 200 juta lira (753,97 miliar rupiah).
Kepolisian Turki dan Inggris bekerja sama melakukan operasi itu setelah mendapatkan informasi intelijen bahwa kapal tersebut sering digunakan untuk menyelundupkan narkoba lewat rute Amerika Selatan-Eropa, lapor koran Milliyet (8/7/2017).
Aparat dari departemen kejahatan anti narkoba Turki, bekerja sama dengan aparat Inggris, kemudian mulai melacak kapal tersebut dengan dugaan “membawa kargo yang mencurigakan.”
Pihak berwenang sebenarnya sudah melacak kapal itu dua tahun lalu untuk alasan yang sama, tetapi kala itu tidak ditemukan adanya narkoba.
Setelah mendapat informasi bahwa kapal berangkat dari Laut Mediterania menuju Samudera Atlantik lewat Gibraltar untuk menyelundupkan narkoba dari Asia pada bulan Maret, pihak berwenang kemudian mengetahui bahwa kapal itu sedang menurunkan jangkar di perairan Pakistan-India dalam posisi menunggu.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu lalu memerintahkan operasi dilakukan agar hasil pelacakan setelah menerima informasi dari intelijen tidak sia-sia.
Sementara kapal tersebut menunggu di lepas pantai India, Kementerian Dalam Negeri Turki mengirim file ke Republik Demokratik Kongo (DRC) lewat kementerian luar negeri kedua negara.
Aparat DRC mengatakan tidak ada kapal yang berlayar menggunakan bendera mereka. Persiapan akhir untuk melancarkan operasi penggerebekan atas kapal tersebut di perairan internasional lalu dituntaskan pada bulan Mei.
Berdasarkan perintah Kementerian Pertahanan Turki, operasi dilakukan bersama-sama dengan Komando Angkatan Laut, Komando Penjaga Pantai dan Kepolisian Turki.
Posisi kapal yang sedang menuju Terusan Suez diketahui dari pantauan satelit oleh unit keamanan Inggris. Aparat Turki kemudian bergerak menyerbu setelah kapal keluar dari Terusan Suez dan sedang menuju ke Laut Tengah (Mediterania). Sembilan warganegara Turki ditangkap dalam operasi itu.
Menurut pihak berwenang, narkoba yang diangkut kapal itu dimasukkan dengan bantuan perahu-perahu kecil, sebab kapal tidak pernah merapat ke pelabuhan manapun.
Setelah meneliti paket-paket heroin yang disita, polisi menyimpulkan bahwa barang haram itu dibawa dari Afghanistan dan berasal dari Taliban.
Aparat terkait mengatakan, operasi yang didukung dua pesawat tempur maritim dan sejumlah helikopter itu berlangsung selama 26 menit.*