Hidayatullah.com—Sementara Australia masih menangani kasus pencabulan anak yang terjadi di lingkungan lembaga gereja Katolik, kasus pedofilia dalam industri entertainment (hiburan) mulai disentuh.
Philip Reed, kepala Royal Commission (komisi Kerajaan), mengatakan siapa saja yang pernah mengalami pencabulan semasa bocah sebaiknya melaporkan kasus yang pernah dialaminya.
Seruan itu membuahkan sejumlah tuduhan atas orang-orang ternama di dalam negeri Kangguru dan luar negeri, termasuk entertainer Rolf Harris.
Royal Commission saat ini sedang melakukan penyelidikan tentang bagaimana lembaga-lembaga sekolah, gereja dan pemerintah menangani masalah pedofilia.
Komisi itu dibentuk menyusul tekanan dari anggota-anggota parlemen di tengah-tengah klaim kepolisian yang mengatakan bahwa Gereja Katolik Roma telah menyembunyikan bukti-bukti pencabulan anak oleh para pendetanya.
Dalam penyelidikan meluas ini, jaringan stasiun televisi, perusahaan-perusahaan produsen acara televisi dan hiburan, agen keartisan, serta organisasi-organisasi di lingkup industri hiburan akan diperiksa.
Harris dibui tahun lalu dengan tuduhan melakukan serangan seksual atas empat anak gadis, dan mengundang kecaman susulan ketika sebuah koran di Inggris mengungkap bahwa di dalam penjara Harris menulis sebuah lagu yang menyebut para korbannya sebagai “slimy little woodworm”, ungkapan yang yang secara harfiah berarti ulat kecil berlendir.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Harris di gugat secar hukum di Inggris sebagai bagian dari Operation Yewtree, yang dibentuk oleh pemerintah Inggris menyusul terbongkarnya kasus-kasus pedofilia oleh mendiang penyiar Jimmy Seville selama puluhan tahun semasa hidupnya. Seville ketika melakukan perbuatan bejatnya bekerja untuk BBC. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa staf dan pejabat lembaga penyiaran Inggris itu sebenarnya mengetahui kejahatan seksual yang dilakukan Seville, yang ketika itu sangat tersohor.*