Hidayatullah.com–Tiga laki-laki Libanon telah ditangkap berdasarkan kecurigaan telah menjadi mata-mata Mossad yang bersekongkol untuk menimbulkan kerusuhan dan pemberontakan di negara itu lapor Middle East Monitor (MeMO), Selasa 17 Oktober 2017.
Pejabat keamanan Libanon menangkap tiga laki-laki itu pada minggu lalu karena melakukan kegiatan mata-mata atas nama otoritas intelejen Israel, Mossad, sejak 2015.
Jaringan televisi Al-Manar milik milisi Syiah Hizbullah melaporkan berita mengenai tiga laki-laki itu, Karem Akram Idris, Kamal Ajud Hassan dan Abbas Mustafa Salameh. Mereka semua warga negara Libanon yang diduga memata-matai untuk Israel.
Menurut Al-Akhbar, otak dari sel mata-mata itu, memerintahkan para anggotanya dari jauh, yang dia juga merupakan seorang warga negara Libanon yang saat ini berada di Israel.
Tiga laki-laki itu mengaku mereka telah melakukan kontak dengan orang Israel dalam banyak kesempatan. Hasan mengakui telah bertemu dengan pejabat Israel dalam 10 pertemuan termasuk Penghubung Media Arab dari Jurubicara Angkatan Darat Israel, Mayor Avichai Adrei, dan seorang agen bernama Yosef Fahar.
Baca: Laporan: Milisi Hizbullah Kirim Lebih Banyak Teroris ke Suriah Bantu Bashar
Diperkirakan para pria itu diperintahkan mengambil foto-foto dari pangkalan artileri Hizbullah di Kota Al-Qusayr, yang berlokasi di pinggiran Homs tidak jauh dari perbatasan Libanon-Suriah, di mana keterlibatan Hizbullah dalam perang sipil di Suriah dan Lembah Beqaa bermula.
Salameh dikatakan telah melakukan kontak dengan para pejabat Israel melalui jaringan media sosial, menawarkan untuk memotret beberapa wilayah di Libanon selatan dan memberikan informasi mengenai situs militer dan tempat-tempat milik partai politik Libanon.*