Hidayatullah.com—Al Ikhwan al Muslimun di Mesir kemarin mengeluarkan pernyataan yang memastikan bahwa tidak akan ada rekonsiliasi dengan pemerintah kudeta Presiden Abdul Fattah Al-Sisi.
“Ikhwanul Muslimin mengumumkan bahwa tidak ada negosiasi antara kelompok kami dan rezim militer fasis meskipun laporan-laporan di media lokal dan setempat menyatakan sebaliknya,” demikian bunyi pernyataan sikapnya yang baru kelompok itu sebagaimana dikutip Middle East Monitor (MeMO), Rabu (07/01/2018).
Selain merilis pernyataan tersebut, Ikhwanul Muslimin juga mengatakan laporan-laporan mengenai adanya negosiasi yang sedang berlangsung antara kedua pihak merupakan upaya untuk “mengalihkan rakyat Mesir dari bencana-bencana yang pemerintah kudeta ini lakukan”.
Kelompok itu kemudian menyatakan tetap mendukung kandidat presidennya Mohamad Mursi yang “merupakan presiden sah yang telah dipilih secara bebas”.
Baca: Saudi dan Ikhwanul Muslimin: Dulu Berteman Mengapa Dimusuhi
Di bawah ini pernyataan sikap terbaru Ikhwanul Muslimin.
“Dengan menyebut Asma Allah, yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.
Ikhwanul Muslimin mengumumkan bahwa tidak ada negosiasi antara kelompok kami dan rezim militer fasis meskipun laporan-laporan di media lokal dan setempat menyatakan sebaliknya. Rumor yang diulang-ulang mengenai rekonsiliasi fiktif tidak lain merupakan sebuah upaya untuk mengalihkan rakyat Mesir dari bencana yang kudeta ini lakukan.
Baca: Mesir dan Ikhwanul Muslimin Perbaiki Hubungan Disponsori Saudi
Terkait hal ini, kami memastikan semua orang bahwa anggota Ikhwnaul dan afiliasinya baik di dalam dan luar negeri, termasuk mereka yang dipenjara, berbagi satu sikap dan upaya apapun yang berusaha merusaknya ditakdirkan gagal dan tidak akan berhasil.
Hati dan tangan kami terbuka bagi rakyat Mesir, termasuk semua sekte tanpa terkecuali, di bawah bendera negera. Kami akan meraih tujuan-tujuan dari Revolusi 25 Januari, mewujudkan keinginan rakyat, yang telah dilanggar, merebut kembali kebebasan yang hilang dan hak yang dirampas serta menjaga kekayaan bangsa, sumber daya alam dan keutuhan wilayahnya.
Oleh sebab itu, karena kami setia pada tanah air, setia pada kepentingannya dan juga pada rakyat Mesir kami tidak keberatan pemeriksaan serius dengan semua pihak yang dapat dipercaya. Namun, Dr. Mohamad Mursi yang akan bertanggungjawab terhadap semua kontak atau semua bentuk negosiasi, karena dia adalah presiden sah yang terpilih telah secara bebas dengan kesaksian dunia dan bukan hanya kelompok dan pemimpinnya.
Ikhwanul Muslimin juga menegaskan bahwa berpegang pada legitimasi Presiden Mohamad Mursi sangat penting dalam prasangkanya terhadap prinsip-prinsip demokratis yang diadopsi dunia bebas dan yang dengan kuat didukung oleh rakyat Mesir, serta komitmennya terhadap hak-hak rakyat asli Mesir.
Kami tidak bisa mengkhianati prinsip, nilai dan tuntutan yang adil melalui yang kami tampilkan pada dunia. Dalam pendirian ini, kami menegaskan kepatuhan kami pada pembalasan darah para martir dan yang terluka, selain untuk membela hak orang-orang yang ditahan, diculik serta yang terusir.
Ikhwanul Muslimin tidak berupaya menghentikan roda sejarah, dan selalu bekerja untuk memastikan bahwa rakyat akan mengikuti jalan yang benar yang akan memenuhi nilai-nilai keadilan dan kebebasan serta hak untuk memulihkan dan mempertahankan hak penuh.” */Nashirul Haq AR