Hidayatullah.com—Negara bagian Texas, Amerika Serikat, mengirimkan personel National Guard (GN) ke perbatasan dengan Meksiko menyusul perintah dari Presiden Donald Trump.
Seorang jubir GN mengatakan 250 personel akan dikirim untuk melakukan patroli di daerah tersebut dalam waktu 72 mendatang, lapor BBC Sabtu (7/4/2018).
Arizona juga berencana mengerahkan 150 personelnya pekan depan.
Trump mengatakan dia ingin 4.000 personel National Guard ditempatkan di perbatasan dengan Meksiko guna menjaga keamanan, sampai tembok yang diusulkannya dibangun.
Negara bagian New Mexico dan California juga diminta melakukan hal yang sama seperti Texas dan Arizona.
Trump menyebut pengiriman pasukan ke perbatasan dengan Meksiko merupakan sebuah “langkah besar”. Namun, sebenarnya dua presiden pendahulunya juga pernah melakukan hal serupa.
Presiden barack Obama mengirim 1.200 pasukan ke perbatasan dengan Meksiko, sementara George W Bush mengerahkan sekitar 6.000 personel untuk membantu Border Patrol dalam operasi yang dinamakan Operation Jump Start. Kedua operasi itu berlangsung selama sekitar satu tahun.
Menteri Pertahanan AS James Mattis sudah menyetujui anggaran untuk pengerahan pasukan sampai 4.000 anggota National Guard dari anggaran Pentagon sampai September akhir, lapor Associated Press.
Desember 2017 US Border Patrol mengumumkan bahwa penangkapan yang dilakukan di perbatasan selatan Amerika Serikat jauh menurun dan berada di titik terendah sejak tahun 1971. Hal itu menunjukkan semakin sedikit orang yang berusaha menerobos perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko.*