Hidayatullah.com—Para ahli bahan peledak di Kementerian Dalam Negeri berhasil melumpuhkan lebih dari 150 bom yang tersebar di berbagai wilayah gubernuran dalam tiga bulan terakhir, kata jurubicara kementerian, lansir Ahram Online.
Jenderal Hany Abdul Latif dalam konferensi pers hari Jumat (4/7/2014) mengatakan bahwa Kepolisian Mesir sudah kehilangan lebih dari 50 anggota, termasuk perwira, personel berpangkat rendah dan wamil, dalam kekerasan tiga bulan terakhir.
Jurubicara kementerian itu membantah laporan yang mengatakan terjadi pemerkosaan dan penyiksaan tahanan di penjara-penjara di Mesir dan tahanan polisi.
Setelah pelengseran presiden Muhammad Mursy pada 3 Juli 2013 oleh militer, menyusul unjuk rasa besar rakyat yang menuntutnya mundur, Mesir menghadapi eskalasi serangan dengan tarrget utama polisi dan tentara. Sekitar 500 personel keamanan telah tewas sejak itu.
Pemerintah Mesir menuding para pendukung Mursy bertanggungjawab atas serangan-serangan yang terjadi. Namun Al-Ikhwan Al-Muslimun, asal organisasi Mursy, membantah terlibat dalam aksi kekerasan terhadap aparat dan gedung pemerintah.*