Hidayatullah.com– Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam penggunaan kekerasan secara “sembarangan” oleh pasukan India, yang membunuh setidaknya 17 warga Kashmir pada Ahad.
Dilansir Anadolu Agency, melalui sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin, Sekretaris Jenderal OKI, Yousef bin Ahmed al-Othaimeen, mendesak komunitas internasional agar “memainkan peran sepatutnya untuk mendukung solusi yang adil dan abadi untuk masalah Kashmir”.
Solusi itu, menurut pernyataan tersebut, harus sesuai dengan “Resolusi OKI dan PBB yang relevan dan cocok dengan aspirasi warga Kashmir”.
Baca: Polisi India Bunuh Komandan Militan Kashmir Jaish-e-Mohammad
Al-Othaimeen juga menyerukan agar India membolehkan penyelidikan pencarian fakta oleh OKI masuk ke wilayah Jammu-Kashmir.
“Sekretaris Jenderal juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan menyemangati korban luka agar segera membaik,” lanjut pernyataan itu.
Kashmir, wilayah Himalaya dengan mayoritas peduduk Muslim, terbagi menjadi area yang diduduki India dan Pakistan, serta sebagian kecil diduduki China.
Baca: Mahasiswa Simbol Baru Penentangan Warga Kashmir terhadap India
India dan Pakistan telah berperang 3 kali –pada 1948, 1965, dan 1971 –sejak berpisah pada 1947, dua pertempuran itu terkait Kashmir. Kelompok gerilyawan di Jammu dan Kashmir terus berjuang untuk kemerdekaan dari kuasa India, atau untuk bergabung dengan Pakistan.
Lebih dari 70.000 orang telah tewas dalam konflik itu sejak 1989. India menempatkan lebih dari setengah juta tentara di area yang disengketakan itu./ Sirajuddin Muslim