Hidayatullah.com—Hampir dua pekan terjebak dalam gua yang terkepung banjir, sekelompok remaja Thailand mulai diberi pelatihan berenang kilat oleh anggota pasukan khusus Angkatan Laut Thailad agar mereka tidak terkurung lebih lama.
Anggota pasukan khusus AL Thailand dan tim penyelamat mulai memberikan kursus singkat bagaimana cara berenang dan menyelam kepada sekelompok anak lelaki anggota tim sepakbola itu agar dapat segera keluar dari gua yang terkepung banjir itu, lapor DW Rabu (4/7/2018).
Hari Selasa para penyelam menemukan 12 remaja dan seorang pelatih mereka dalam kondisi hidup, setelah dilaporkan hilang di dalam sebuah gua panjang di Thailand lebih dari 10 hari lalu.
Anak-anak itu –berusia antara 11 dan 16 tahun– beserta pelatih mereka yang berusia 25 tahun memasuki gua itu untuk merayakan hari ulang tahun. Mereka terjebak setelah hujan lebat turun dan membanjiri jalan masuk gua pada 23 Juni. Insiden serupa juga dialami sejumlah pengunjung di lokasi wisata setempat.
Hari Rabu, pihak berwenang Thailand mengirimkan makanan dan obat-obatan kepada tim sepakbola remaja itu, sementara para ahli mengkaji situasi dan kondisi agar dapat mengevakuasi mereka dengan aman dan selamat.
“Airnya sangat deras dan ruangnya sempit. [Sementara] untuk mengeluarkan anak-anak itu dibutuhkan banyak orang,” kata Prawit Wongsuwan, wakil perdana menteri Thailand kepada para reporter.
“Sekarang kami sedang mengajarkan anak-anak itu berenang dan menyelam,” kata Wongsuwan, seraya menambahkan bahwa jika debit air turun makan tim sepakbola Wild Boar itu dapat dikeluarkan dengan mudah.
Pilihan lain adalah membuat lubang di atas gua dan mengangkut anak-anak itu lewat udara. Namun, pihak berwenang mengatakan mereka lebih memilih mengeluarkan anak-anak itu dengan cara menyelam.
Dalam sebuah rekaman video berdurasi 1 menit yang dirilis hari Rabu, tim sepakbola remaja itu mengatakan mereka dalam kondisi sehat. Anak-anak itu dan pelatih mereka terlihat duduk bersama anggota Navy SEAL Thailand di dalam gua gelap, sementara sebagian sedang tertidur. Walau wajah mereka menampakkan senyum, tetapi tubuh mereka kelihatan kurus dan layu akibat kurang makan.
Para penyelamat mengatakan mereka tidak ingin membahayakan nyawa anak-anak itu dan tidak akan mengambil “risiko” demi mengeluarkan mereka.
“Semua 13 anak itu tidak harus keluar bersamaan sekaligus,” kata Narongsak Osottanakom, gubernur Provinsi Chiang Rai, kepada reporter hari Rabu. “Siapa yang pertama siap, mereka bisa berangkat pertama,” ujarnya.
Seorang jubir gubernur, Weerachon Sukondhapatipak, mengatakan persiapan lebih banyak diperlukan untuk menyelamatkan anak-anak itu.
“Kebanyakan dari mereka tidak dapat berenang, karena itu perlu waktu bagi mereka untuk menyesuaikan diri,” katanya.
“Petugas akan mengajarkan mereka bagaimana cara bergerak, bagaimana cara menyelam, bagaimana cara menggerakkan badan mereka dalam keadaan seperti itu,” imbuhnya.
Somboon Sopiangjai mengatakan kepada reporter Reuters bahwa putranya Peerapat, 16, dapat berenang. Dia mengatakan bahwa dirinya yakin Navy SEAL Thailand pada akhirnya akan dapat mengeluarkan anak-anak itu dari dalam gua.
“Saya tidak khawatir jika anak-anak harus berenang dan menyelam,” kata pria itu. “Saya mereasa lebih baik setelah melihat rekaman video anak-anak tetap bersemangat, meskipun mereka di sana sudah 10 hari.”
DW melaporkan air banjir yang mengepung mereka sangat keruh tidak ada jarak pandang sama sekali, sementara hujan masih sering mengguyur daerah itu. Jika dibiarkan menunggu air surut, anak-anak tersebut bisa berada di dalam gua selama berbulan-bulan, sebab musim hujan baru akan mulai.*