Hidayatullah.com–Delegasi militer Uni Emirat Arab (UAE) dilaporkan berada di Israel untuk kunjungan resmi ke negara itu.
Menurut sebuah media ‘Israel’, kunjungan delegasi itu diduga ditujukan untuk meninjau kecanggihan dan kemajuan jet tempur anti-radar F-35.
“Angkatan Udara ‘Israel’ menjadi tuan rumah delegasi militer dari UEA untuk melihat kinerja jet tempur F-35 buatan AS.
“Kunjungan itu juga dihadiri oleh delegasi dari Amerika Serikat,” lapor saluran berita Israel 124, mengutip sumber resmi.
Laporan mengklaim bahwa UEA sekarang dalam proses pembelian pesawat, yang sebelumnya mengatakan kedua negara bekerja sama untuk bertemu Iran.
Namun, hingga saat ini, UEA belum mengkonfirmasi tujuan kunjungannya ke ‘Israel’, meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara.
Kedekatan dua negara ini telah terjalin beberapa tahun belakangan ini.
Baru-baru ini, Uni Emirat Arab dilaporkan membeli senjata dan pesawat tak berawak atau drone dari ‘Israel’. Laporan tersebut termuat dalam surat kabar ‘Israel’, Maariv, seperti dilansir dari Middle East Monitor, Senin (5/2/2018).
Surat kabar tersebut menerbitkan informasi yang diungkap oleh majalah Perancis, Intelligence Online. Perusahaan senjata ‘Israel’, Aeronautics and Albeit, memasok senjata ke Uni Emirat Arab. Pesawat tak berawak buatan ‘Israel’ juga dikirim ke Mesir dan kepala jenderal tentara nasional Libya, Khalifa Haftar, di mana keduanya didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA).
Tahun 2017, Palestine Information Centre (PIC) melaporkan, Abu Dhabi telah menjadi salah satu pusat kegiatan bisnis dan keamanan ‘Israel’.
Mengutip media-media Israel, Abu Dhabi dan perusahaan keamanan AGT ‘Israel’ telah menandatangani kontrak untuk menjamin keamanan instalasi minyak dan gas UEA.
Beberapa dokumen mencatat keterlibatan UEA dalam proyek ‘yahudisasi’ di Baitul Maqdis melalui bisnis properti untuk para pemukim Zionis. Selain itu, UEA juga merestui pembukaan kantor perwakilan resmi ‘Israel’ di Abu Dhabi.
Situs Intercept melaporkan, bocoran email Duta Besar UEA untuk AS, Yousef al Otaiba menunjukkan bahwa pejabat Abu Dhabi dan Washington melakukan kontak untuk mencegah pertemuan Hamas di Doha, Qatar.
Tahun 2015, ‘Israel’ akan membuka kantor diplomatik di Uni Emirat Arab, kata para pejabat Jumat, pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade bahwa akan ada kehadiran resmi Israel di Teluk Persia.
Misi diplomatik mewakili Israel di Badan Energi Terbarukan International (IRENA), sebuah organisasi internasional dengan kantor pusatnya di luar Abu Dhabi, Ibu Kota Uni Emirat Arab.
“Ini bukan kedutaan atau konsulat ‘Israel’ di UAE,” kata Dore Gold, direktur jenderal Kementerian Luar Negeri, yang memimpin upaya untuk membuka misi. “Ini adalah kantor di dalam Irena (), yang merupakan organisasi internasional.
Sebagaimana diketahui, UAE, salah satu dari ermpat negara yang ambil bagian bersama Arab Saudi memblokade Qatar. “/Nashirul Haq AR