Hidayatullah.com–Jutaan warga Prancis berpesta pora sampai Senin dini hari (16/7/2018) setelah tim nasional mereka menjuarai Piala Dunia 2018. Namun, pesta mereka diwarnai kerusuhan hingga kematian.
Dilansir Radio France Internationale, dari kaki Menara Eiffel di ibukota Paris sampai kota pelabuhan di selatan, Marseille, seluruh negeri menyambut kemenangan Prancis 4-2 atas Kroasia di final Piala Dunia 2018.
Penyanyi-penyanyi asal Amerika Serikat mengenakan seragam kesebelasan Prancis di konser mereka di Stade de France hari Ahad malam.
Namun, sejumlah insiden mencoreng kemeriahan itu.
Di Paris seorang pria dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis setelah ditanduk pelaku yang mengenakan helm, ketika terjadi perkelahian melibatkan sekitar 20 orang di dekat Champs Elysées. Semua pelaku lainnya melarikan diri sebelum ambulan datang di lokasi.
Di Champs Elysées sendiri sekitar 30 orang, sebagian menggunakan penutup kepala ski, menghancurkan apotek Publicis dan mencuri minuman anggur sambil merekam aksi anarkis mereka dengan kamera ponsel.
Di kota Lyon, sekitar 100 orang memanjat kendaraan polisi, menyulut tempat sampah dengan api, melempari kendaraan aparat yang berusaha membubarkan mereka dengan gas air mata.
Di Frouard, dekat kota Nancy, seorang bocah lelaki berusia 3 tahun dan dua anak perempuan berusia 6 tahun mengalami luka parah akibat ditabrak sebuah sepeda motor. Pelaku kabur dari lokasi kejadian, kata pejabat berwenang.
Di kota Annecy seorang pria berusia 50 tahun tewas akibat patah leher ketika melompat kegirangan masuk ke dalam kanal dangkal, saat peluit akhir pertandingan berbunyi menandai kemenangan Prancis atas Kroasia.
Seorang pria berusia 30 tahun tewas menabrak pohon ketika merayakan kemenangan Prancis di Saint-Félix.
Sebelumnya saat perayaan Hari Bastille pada hari Jumat dan Sabtu, sekitar 845 mobil dibakar dan 508 orang ditangkap, serta 29 petugas kepolisian terluka saat mengawal pesta hari nasional bangsa Prancis tersebut.*