Hidayatullah.com–Abdullah al ‘Audah, putra da’i Arab Saudi Syeikh Salman Al-‘Audah mengungkapkan informasi terbaru mengenai kondisi ayahnya di penjara dan meminta Kerajaan Arab Saudi (KSA) bertanggungjawab atas terhadap kesehatan ayahnya.
“Ayah menghubungi dan mengabarkan kami mengenai pemindahan mendadak untuk sementara waktu dari tahanan Dahbah Jeddah ke rumah tahanan yang belum diketahui di Riyadh. Dia tidak tahu apa-apa. Bahkan atas alasan apa pemindahannya dilakukan, dan hal-hal yang berkenaan dengan itu dia tidak tahu”, katanya dalam kicauan di Twitter dikutip Arabi21.
Seorang sipir penjara mengabarkan kepada kami mengenai adanya persidangan diam-diam yang tidak diketahui oleh sang ayah. Ia tak tahu menahu topik apa yang dibahas. Apakah di dalamnya ada tuduhan-tuduhan terhadapnya atau hal-hal lainnya di dalam persidangan tersebut ia tak tahu. Bahkan tidak ada satupun yang diperkenankan masuk. Sehingga tidak terlihat adanya keadilan yang nyata.
Baca: Arab Saudi Dikabarkan Menangkap Syeikh Salman al Audah
“Tatkala kita pergi ke Kantor Kejaksaan untuk meminta penjelasan tentang pemindahan sang ayah, mereka menjawab bahwa perkara itu bukan wewenang mereka. Mereka tak tahu apa-apa. Pemindahan itu dibawah Badan Keamanan Nasional”, tambahnya.
Diperkirakan bahwa Syeikh Salman Al-‘Audah dipenjara di tahanan politik Dahbah sejak awal September kemarin, dan belum ada tuduhan resmi yang diberitakan oleh pihak wewenang.
Dan di akhir kicauannya ia mengatakan: “Pada situasi ini kita tidak percaya dengan persidangan diam-diam yang berlangsung tiba-tiba, tanpa ada penjelasan, kehadiran pengacara, kehadiran badan indepedensi, dan adanya ketidakjelasan tuduhan. Oleh karena itu pemerintah harus bertanggung jawab atas keadaan dan kesehatan beliau “.
Perlu diketahui bahwasanya kesehatan Salman Al-‘Audah menurun. Sudah kesekian kalinya ia ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan setelah 3 bulan mendekam dalam tahanan.
Syeikh Al-‘Audah telah ditahan selama sekitar lima bulan. Ia dilarang untuk menghubungi keluarganya dan ditempatkan dalam penjara yang terisolasi.
Arab Saudi melakukan kampanye penangkapan di bawah perintah Pangeran Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman, pada bulan November 2017. Puluhan tokoh Islam, penulis dan akademisi yang mengkritik kebijakan luar negeri Arab Saudi ikut ditangkap.*/Zulfi