Hidayatullah.com—Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa dirinya telah menggagalkan upaya kudeta yang “dirancang oleh Amerika Serikat” dan upaya pembunuhan terhadap diri dan keluarganya.
Dilansir Euronews Ahad (18/4/2021), Lukashenko juga mengatakan dua orang telah ditangkap oleh pasukan keamanan Rusia di Moskow dalam hubungannya dengan operasi itu, yaitu ilmuwan politik Alexander Feduta dan pengacara Yuri Zenkovich, yang juga memiliki kewarganegaraan AS.
Hal tersebut disampaikan Lukashenko setelah badan keamanan Belarusia, KGB, pada hari Jumat malam mengatakan bahwa mereka berhasil menggagalkan upaya sebuah “kelompok terorganisir yang berorientasi teroris” yang berencana melenyapkan secara fisik presiden dan keluarganya, serta organisasi pemberontak bersenjata yang berusaha merebut kekuasaan dengan cara-cara kekerasan.
Dalam sebuah rekaman video yang dirilis kantor kepresidenan, Lukashenko mengklaim “kami menahan kelompok tersebut, mereka menunjukkan kepada kami bagaimana mereka merencanakan semuanya. Saya tetap diam.”
“Kemudian kami menemukan kerja-kerja yang jelas dilakukan oleh dinas-dinas intelijen asing, kemungkinan besar FBI dan CIA,” imbuhnya.
Baik pihak Rusia maupun AS belum ada yang berkomentar menanggapi pernyataan Lukashenko tersebut.
Orang kuat Belarusia itu sudah berkuasa sejak 1994 dan mengumumkan kemenangan telak dalam pemilu presiden 2020, yang dituding oposisi dan Washington banyak kecurangan.
Sejak itu, aksi protes massal terhadap kekuasaannya rutin terjadi di berbagai daerah, meskipun aparat keamanan setempat bertindak keras terhadap para demonstran.
Uni Eropa, Inggris dan Amerika Serikat semuanya menjatuhkan sanksi terhadap pejabat tinggi Belarusia terkait tuduhan kecurangan dalam pilpres dan tindakan represif terhadap otang-orang yang memprotes pemerintah.
Seorang tokoh oposisi Belarusia,
Svetlana Tikhanovskaya, yang mencari perlindugan di Lithuania, mengecam apa yang disebutnya sebagai provokasi pihak keamanan Rusia dan Belarusia, yang mana warga Belarusia dan Amerika Serikat diseret ke dalamnya.
Tikhanouskaya direncanakan akan bertemu dengan Dubes AS untuk Belarusia pekan depan.*