Hidayatullah.com–Perdana Menteri Australia Scott Morrison dibuat terkejut dengan laporan bahwa negara bagian Victoria diam-diam menandatangani kesepakatan dengan China untuk berpartisipasi dalam inisiatif pembangunan infrastruktur Belt and Road besutan Beijing.
Dilansir New York Times Rabu (13/11/2018), PM Morrison pekan ini memgatakan bahwa kesepakatan itu, yang diteken bulan Oktober oleh pemerintah China dan negara bagian Victoria, mengabaikan wewenang pemerintah federal dalam urusan kebijakan luar negeri di kala lembaga intelijen khawatir China menancapkan cakar pengaruhnya di Australia.
Daniel Andrews, menteri utama atau kepala pemerintahan Victoria, beralasan kesepakatan itu menjadikan wilayahnya “selangkah lebih dekat dengan peluang investasi yang dibawa inisiatif ambisius China Belt and Road.”
Namun, para kritikus menyebut Andrews terlalu naif karena tak mampu memahami bagaimana China ingin memperluas pengaruh globalnya dengan cara mengumbar janji manis pembangunan infrastruktur.
Pihak lainnya menuding Andrews memanfaatkannya sebagai peluang politis, sebab Victoria akan menggelar pemilu lokal dua pekan lagi.
Pemerintah Victoria awalnya enggan mengungkap isi dari kesepakatan dengan China itu. Namun, hari Senin mereka mempublikasikan dokumen berisi empat halaman pdf secara online. Di dalamnya disebutkan antara lain area yang dikerjasamakan mencakup kerja sama kebijakan, pembangunan infrastruktur dan konektifitasnya, bidang keuangan, perdagangan, sumber daya manusia dan mempromosikan Digital Silkroad Cooperation.
Canberra boleh saja keberatan dengan langkah diam-diam yang diambil Victoria bersama China. Namun, faktanya pemerintah federal juga meneken perjanjian dengan China yang isinya sebagian besar juga dirahasiakan.
Pada bulan September, Steven Ciobo yang kala itu menjabat menteri perdagangan menandatangani kesepakatan yang membolehkan Australia dan China bekerja sama membangun proyek infrastruktur di negara-negara ketiga di bawah inisiatif Belt and Road. Pemerintah pusat Australia hingga kini belum memaparkan perihal kesepakatan itu ke publik.
Australia sejak lama berusaha menjaga hubungan ekonominya dengan Tiongkok tidak mengusik aliansi pertahanannya dengan Amerika Serikat. Canberra berusaha menjaga kedua negara besar itu senang.*