Hidayatullah.com–Menteri Kebudayaan Yaman Marwan Dammaj menuduh Uni Emirat Arab (UAE) mengeksploitasi konflik di negara itu untuk menguasai pelabuhan dan pesisirnya, Anadolu melaporkan.
UAE telah menjadi focus kemarahan di Yaman setelah pasukan separatis dukungan UAE mengambil kendali semua kamp-kamp militer pemerintah dan istana presiden di kota Aden setelah bentrokan dengan pasukan pemerintah.
Konflik telah memicu seruan di dalam pemerintahan Yaman untuk mengusir UAE dari koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Syiah al-Houthi sejak 2015.
Di Twitter, Dammaj mengatakan seruan untuk pemisahan Yaman “telah ada sebelum perang yang dipicu gerakan Houthi”.
“Tetapi membangun dan mempersenjatai gerakan separatis dan memungkinkannya untuk mengambil kendali atas selatan dan melemahkan legitimasi adalah perilaku Emirat yang bertentangan dengan kewajiban hukum dan internasionalnya dan sebagai anggota koalisi yang mendukung legitimasi,” katanya, merujuk pada Koalisi yang dipimpin Saudi.
Yaman jatuh ke dalam perang saudara pada 2014 ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.
Kekerasan yang sedang berlangsung telah menghancurkan infrastruktur dasar Yaman, mendorong PBB untuk menyebut situasinya sebagai “salah satu bencana kemanusiaan terburuk di zaman modern.” */Nashirul Haq