Hidayatullah.com—Sepuluh anak-anak asal Afrika Timur yang tiba di Irlandia Utara secara ilegal ditemukan dalam kondisi kedinginan dan kelaparan, kata seorang pengacara.
Anak-anak itu, berasal dari Eritrea, bepergian tanpa didampingi orang dewasa.
Mereka dibawa ke tempat rumah penampungan di kota Belfast setelah pihak berwenang mendapat laporan perhal keberadaan mereka di kawasan pelabuhan sekitar dua pekan lalu.
Anak-anak itu mengatakan kepada petugas sosial bahwa mereka setidaknya berada di dalam peti kemas selama 24 jam sebelum akhirnya diturunkan.
Tidak diketahui apakah anak-anak itu dikeluarkan dari peti kemas di Belfast atau di Dublin, tetapi yang pasti mereka naik kapal feri ketika di Belgia.
Tidak jelas berapa lama waktu yang ditempuh anak-anak itu untuk sampai di Belfast, tetapi biasanya perjalanan semacam itu bisa memakan waktu sampai 2 tahun, lansir BBC Jumat (25/10/2019).
BBC juga mengetahui ada dua anak lain tiba di Irlandia Utara pada bulan Agustus.
Penasihat hukum keimigrasian Barbara Muldoon, yang bekerja di Children’s Law Centre, sudah bertemu dengan sebagian dari anak-anak tersebut dan mengatakan bahwa mereka cukup baik dalam menghadapi keadaan yang dialaminya.
“Sebagian dari mereka ketika ditemukan dalam keadaan sangat kelaparan, tetapi kondisi mereka sekarang cukup baik. Mereka dirawat dengan baik oleh pengampunya. Mereka sedang menyesuaikan diri,” kata Muldoon.
“Menurut kami semua anak-anak belia itu berhak mendapat suaka, status pengungsi di Inggris, dan mereka harus diberi status pengungsi serta hak-hak mereka dilindungi.”
Wanita itu menambahkan bahwa “seharusnya mereka diperbolehkan tinggal di negeri ini untuk jangka waktu panjang.”*