Hidayatullah.com–Para pemimpin gereja dari berbagai denominasi –termasuk seorang uskup dan seorang imam Katolik—ikut menyambut dimulainya pertemuan Muslim terbesar kedua di dunia di Bangladesh 21 Januari kemarin.
“Kaum Muslim adalah saudara-saudari kita, dan saya berdoa semoga melalui peristiwa besar ini mereka memperoleh penyegaran rohani,” kata Uskup Khulna Mgr Bejoy D’Cruze, Ketua Komisi Ekumene dan Dialog Antaragama dari Konferensi waligereja kepada Ucanews.
Bishwa Ijtima’ (pertemuan dunia) tahunan ke-47 yang diselenggarakan dekat Dhaka merupakan pertemuan terbesar kaum Muslim kedua setelah Haji di Mekah.
Bishwa Ijtima’ telah diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1966 di tepi sungai Turag di Tongi, pinggiran Dhaka.
Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Tabligh Dunia, sebuah kelompok Muslim yang mengabarkan ajaran-ajaran Islam dan Nabi Muhammad, sekaligus berfungsi sebagai pelayanan urusan agama Bangladesh.
Dalam acara ini, biasanya jutaan orang dari 50 negara di dunia akan datang untuk berdoa dan mendengarkan khotbah dan tausyiah, tanpa membahas politik.
Kepala polisi distrik Mahfuzul Haq Nuruzzaman mengatakan sedikitnya 2,5 juta kaum Muslim, termasuk orang asing menghadiri acara ini.
Khotbah akan diterjemahkan ke dalam lebih dari setengah lusin bahasa bagi peserta internasional yang akan berkemah di tempat yang luas.
Beberapa wakil yang akan datang dari acara ini berasal dari India, Arab Saudi, Pakistan, Afghanistan, Libanon, Kanada, Qatar, Bahrain, Kuwait, Thailand, Singapura, Maroko, Jepang, Filipina, Mesir, Suriah, Bhutan, Malaysia, Amerika Inggris, Australia, Nigeria, Afrika Selatan, Turki, Italia, Swedia, Jerman, Swiss, Denmark, Spanyol termasuk Indonesia. *