Hidayatullah.com–Tujuh orang, termasuk seorang wanita hamil dan lima anaknya, diduga dibunuh dalam sebuah ritual keagamaan yang dikomunitas terpencil orang asli di Panama, kata pihak berwenang hari Kamis (16/1/2020).
Petugas menemukan sejumlah jasad di sebuah kuburan massal di kawasan orang asli di Ngabe-Bugle, kata Rafael Baloyes, jaksa penuntut senior di Provinsi Bocas del Toro di bagian barat Panama.
“Kita bicara soal tujuh korban, enam orang anak di bawah umur berusia 1 sampai 17 tahun,” kata Bayoles seperti dilansir DW. “Enam berasal dari satu keluarga, ibu dan lima anaknya, dan si ibu sedang hamil.”
Kuburan di mana terdapat mayat-mayat yang dipotong-potong dibongkar setelah tiga warga setempat melaporkan kepada pihak berwenang, setelah mereka berhasil menyelamatkan diri dari sebuah “gereja” di mana praktik eksorsisme (pengusiran roh jahat dari dalam diri seseorang) dilakukan. Wanita hamil yang menjadi korban diduga sedang mengandung 4-6 bulan.
“Mereka melakuka ritual di dalam bangunan tersebut. Dalam ritual itu, ada orang-orang yang ditahan paksa, diperlakukan buruk,” kata Bayoles.
“Semua ritual itu bertujuan membunuh orang-orang tersebut apabila mereka tidak bertobat dari dosa-dosanya,” papar Bayoles, seraya menambahkan bahwa petugas menemukan sejumlah parang, sejumlah pisau dan kambing yang dijadikan tumbal.
Hari Rabu (15/1/2020), pihak berwenang melepaskan 15 orang yang ditahan berkaitan dengan sekte keagamaan yang kurang dikenal itu, yang bernama “Cahaya Baru Tuhan”. Sekte ini baru beroperasi di hutan pedalaman dekat pesisir Panama di Karibia selama sekitar 3 bulan.
Sepuluh anggota sekte itu ditahan dengan tuduhan diduga terlibat dalam pembunuhan itu.*