Hidayatullah.com–Terobosan yang dilakukan oleh pemerintah Hamas di Jalur Gaza dalam rangka pemberantasan mata-mata, membuat Israel khawatir. Pasalnya, ditakutkan para mata-mata yang sebelumnya memiliki akses ke intelijen Zionis, Sabak, akan membelot dan berbalik bekerja sama dengan pihak perlawanan untuk menyerang Zionis, sebagaimana dikatakan oleh pakar Zionisme, Dr. Adnan Abu Amir, kepada Markaz Al Filisthini li Al I’lam (14/6).
Adnan menjelaskan bahwa pihak Zionis terus mencermati perkembangan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan Hamas di Gaza, yang telah mencanangkan gerakan nasional untuk memberantas aktivitas spionase, yang dilakukan oleh penduduk Palestina untuk kepentingan Zionis.
Sejak awal bulan lalu, pemerintah Hamas telah membuka kesempatan taubat bagai para mata-mata. Mereka yang menyerahkan diri, akan dibebaskan dari hukuman. Namun, jika mereka tidak melakukannya, Hamas akan melakukan penangkapan dan manjatuhkan hukuman yang sesuai. Pihak Hamas sendiri menyatakan telah memiliki daftar nama mereka yang bekerja sama dengan intelijen penjajah. Dan dikabarkan pula bahwa sekelompka mata-mata telah menyerahkan diri dengan penuh kesadaran.
Bahkan untuk mendukung gerakan nasional ini, berbagai langkah telah ditempuh. Termasuk pembahasan hal-hal yang bekenaan dengan aktivitas spionase dalam khutbah-khutbah Jumat. Sosialisasi juga gencar dipublikasikan di media masa lokal dan berbagai seminar. Kunjungan aparat ke rumah-rumah penduduk pun digalakkan, untuk menanamkan kewaspadaan terhadap langkah-langkah penjajah dalam melakukan perekrutan mata-mata baru.
Adnan juga menyebutkan bahwa pihak intelijen Zionis akan menemui kerugian besar akibat langkah Hamas tersebut. Namun, hal itu tidak akan mereka publikasikan melalui media masa. [tho/mfi/hidayatullah.com]