Hidayatullah.com—Angkatan Laut Amerika Serikat membebastugaskan komandan kapal induk pesawat tempur USS Theodore Roosevelt, yang mengangkat masalah coronavirus yang merebak di kapalnya.
Thomas Modly, pejabat sementara sekretaris AL, mengatakan bahwa Kapten Brett Crozier telah dicopot dari jabatannya sebagai kapten kapal induk bertenaga nuklir tersebut karena menyalin ke terlalu banyak orang sebuah memo internal pada hari Senin (30/3/2020), di mana dia meminta agar anggota-anggota kru kapalnya yang jatuh sakit diperbolehkan turun di Guam untuk mendapatkan perawatan.
Pada hari Kamis (2/4/2020), sebanyak 114 orang di antara lebih 4.000 kru USS Theodore Roosevelt dinyatakan postitif Covid-19.
Modly tidak menuding Crozier membocorkan memo internal itu, tetapi mengisyaratkan bahwa dia yang menjadikan memo itu berpeluang besar untuk bocor ke luar. Modly juga menuding Crozier menimbulkan kepanikan yang tidak perlu di kalangan keluarga prajurit, serta melebih-lebihkan ancaman terhadap nyawa mereka.
“Kitatidak sedang dalam peperangan. Prajurit tidak perlu mati,” tulis Crozier dalam sebuah memo internal setebal empat halaman bertanggal 30 Maret yang ditujukan kepada para pejabat di atasnya, yang kemudian dipublikasikan oleh San Francisco Chronicle. “Apabila kita tidak bertindak sekarang, kita gagal menjaga aset kita yang paling terpercaya – prajurit-prajurit laut kita.”
Dalam memonya, Crozier mengatakan sulit untuk mempraktikkan social distancing dan karantina di dalam kapalnya. Oleh karena itu, sebagian besar prajurit harus diturunkan untuk dikarantina dan dirawat.
Berbicara kepada pers tentang keputusannya hari Kamis, Modly menuding Crozier tidak berhati-hati perihal siapa saja yang akan menerima salinan suratnya tersebut.
“Surat itu disalin ke 20-30 orang. Itu keterlaluan. Dia tidak berhati-hati dan akibatnya menimbulkan kepanikan di atas kapal,” kata Modly, seraya menegaskan bahwa dia tidak menuduh Crozier yang membocorkan sendiri surat tersebut.
Lebih lanjut Modly mengatakan bahwa sebenarnya pihak AL sudah bertindak untuk merespon permintaan bantuan yang disuarakan Crozier sebelumnya.
“Di sangat tahu tentang respon AL, hanya saya dia berharap krunya dapat dievakuasi lebih cepat,” kata pejabat Angkatan Laut AS itu seperti dilansir The Guardian (2/4/2020). Modly juga menegaskan bahwa semua pelaut yang sakit itu tidak ada satupun yang kondisinya parah sehingga perlu dirawat di rumah sakit, yang mana halini bertentangan dengan klaim Crozier di dalam memo yang menyatakan para prajurit bisa mati.
Modly dan para pejabat AL Amerika Serikat lainnya awalnya mengatakan bahwa Crozier berhak untuk menyuarakan kekhawatirannya. Hari Kamis, Modly mengatakan dia tidak ditekan oleh Gedung Putih untuk memecat komadan kapal induk USS Theodore Roosevelt itu.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengatakan bahwa keputusan pemerintahan Trump untuk memecat komandan itu menunjukkan “pertimbangan yang tidak matang.”*