Hidayatullah.com–Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast mengatakan bahwa negaranya telah menerima surat dari Amerika Serikat soal Selat Hormuz. Sebelumnya, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, sebagai balasan dari ancaman embargo minyak yang akan diterapkan kepadanya.
Dalam konferensi pers, Ahad (15/1), Ramin mengatakan bahwa Iran telah menerima tiga salinan surat melalui tiga saluran. Yang pertama dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di PBB Susan Rice, kedua dari Kedutaan Besar Swiss di Teheran, dan ketiga dari Presiden Irak Jalal Talabani.
Jubir Kemenlu Iran tersebut menambahkan, Iran sedang mempelajari surat dari Amerika tersebut, dan akan meresponnya jika perlu.
Pernyataan ini datang sebagai reson resmi Iran atas laporan New York Times pada hari Jum’at lalu yang mengatakan bahwa Washington telah menghubungi Iran soal Selat Hormuz, dan menggunakan saluran rahasia untuk memperingatkan Ali Khamenei jika menutup selat tersebut.
Selat Hormuz merupakan persimpangan strategis untuk minyak dunia.
Aljazeera melaporkan, ini merupakan perkembangan dari ketegangan antara Barat dan Iran pada bulan lalu, di mana Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz jika Amerika Serikat memberlakukan sanksi ekspor minyaknya. Amerika mengenakan sanksi kepada Iran tersebut karena program nuklirnya yang dianggap kontroversial.*