Hidayatullah.com–Tun Dr Mahathir Mohamad mengatakan siap dipecat sebagai chairman Parti Pribumi Bersatu Malaysia asalkan dilakukan sesuai konstitusi partai, seraya menambahkan bahwa dia harus diundang dalam pertemuan dewan kepemimpinan tertinggi partai (MPT) untuk menyampaikan pendapatnya.
Dalam sebuah rekaman video yang diunggah di laman Facebook, mantan perdana menteri Malaysia itu mengatakan ada pelanggaran besar terhadap konstitusi partai dalam upaya untuk memecatnya belum lama ini dari Bersatu.
Dia mengatakan sebuah pertemuan MPT digelar tanpa mengundang dirinya dan putranya Datuk Seri Mukhriz Mahathir, yang menjabat wakil presiden Bersatu.
“Saya bersedia dipecat. Namun itu harus mengikuti konstitusi partai. Undang saya,” ujar Mahathir seperti dilansir The Star Jumat (15/5/2020).
“Ketika Datuk Seri Anwar Ibrahim dari UMNO (pada tahun 1998) saat saya menjabat presiden partai itu, dia diundang untuk menghadiri pertemuan dewan pengurus tertinggi.”
“Sebelum dewan tertinggi memecat Anwar, dia diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya,” kata Mahathir.
Dia mengingatkan presiden Bersatu dan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin bahwa menurut konstitusi partai, hanya chairman yang yang dapat memerintahkan digelarnya rapat MPT kecuali dirinya sedang dalam kondisi tidak baik atau di luar negeri.
Mahathir mengatakan hal itu sebagai tanggapan atas pemberitahuan rapat MPT yang dikirimkan ke seluruh pengurus partai kecuali chairman yang dijabatnya dan wakil presiden partai yang dijabat putranya. Akan tetapi, rapat yang direncanakan digelar tanggal 11 Mei itu ditangguhkan.
“Bahkan agendanya tidak disebutkan dalam pemberitahuan itu. Misinya seharusnya disebut secara spesifik,” imbuhnya.
Kalaupun agendanya adalah untuk memecatnya, prosedur nya harus sesuai dengan konstitusi bisa partai, tegas Mahathir.*