Hidayatullah.com—Pihak berwenang Kenya sedang melakukan investigasi atas kasus hilangnya donasi perlengkapan medis yang diperuntukan bagi penanggulangan wabah Covid-19 di negara itu.
Alat perlindungan diri (APD) pemberian pemerintah China yang diselewengkan itu terdiri dari masker bedah, pakaian hazmat, baju isolasi dan termometer bernilai $2 juta, lansir BBC Selasa (16/6/2020).
Investigasi yang dilakukan oleh stasiun televisi lokal KTN News mengungkap bagaimana sebuah perusahaan swasta bekerja sama dengan para pejabat pemerintah dan pengusaha-pengusaha China di Kenya mengklaim donasi itu ketika paketnya tiba di negara Afrika tersebut.
Selama kejadian aneh itu, perusahaan tersebut lantas mendonasikan sebagian barang curian itu ke kementerian-kementerian pemerintah Kenya lainnya.
Kenya mendapatkan donasi bernilai jutaan dolar dari berbagai negara dan organisasi di seluruh dunia guna membantu mengatasi wabah coronavirus. Di antara pendonor itu adalah miliarder China Jack Ma, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Uni Eropa.
Namun, pemerintah menghadapi banyak pertanyaan dari rakyat Kenya tentang bagaimana bantuan itu digunakan, karena para tenaga kesehatan di sana terus saja mengeluhkan kurangnya alat perlindungan diri, perangkat tes dan cairan reagen.
Menteri Kesehatan Mutahi Kagwe sudah mengakui bahwa ada “oknum-oknum nakal” di kantor pusat kementerian dan berjanji akan membawa semua pelaku pencurian donasi Covid-19 ke meja hijau.
Namun, rakyat Kenya lewat internet menanggapi dengan marah sikap pemerintah, dengan mengatakan di Kementerian Kesehatan sendiri sudah kerap terjadi korupsi. Sebelum kasus ini, kementerian itu dituding terlibat penyelewengan jutaan dolar uang rakyat yang dipungut lewat pajak.*