Hidayatullah.com—Seorang pria telah ditetapkan sebagai terdakwa pembunuh Fahim Saleh, pendiri ojek online Pathao dan Gokada, yang ditemukan tidak bernyawa di New York hari Selasa (14/7/2020), kata pihak kepolisian.
Mayat Saleh, 33, ditemukan dalam keadaan kepala terpenggal dan dirusak di dalam apartemennya yang terletak di kawasan Manhattan, New York City.
Asistennya yang berusia 21 tahun bernama Tyrese Haspil ditangkap dan didakwa dengan pembunuhan tingkat dua.
Haspil dituduh menggunakan taser (senjata kejut beraliran listrik) terhadap Saleh dan kemudian menikamnya hingga tewas pada hari Senin.
Polisi mengatakan tersangka berutang uang kepada Saleh puluhan ribu dolar, lansir BBC Jumat (17/7/2020).
“Tersangka mengurus keuangan Saleh dan urusan-urusan pribadinya,” kata Rodney Harrisons, kepala detektif di Kepolisian New York (NYPD) kepada para reporter usai penangkapan pelaku hari Jumat.
“Diyakini dia berutang kepada korban uang dalam jumlah yang cukup besar,” imbuhnya.
Jasad Saleh ditemukan oleh sepupunya, yang bermaksud memeriksa keadaannya hari Selasa sore karena dia tidak kelihatan selama beberapa hari, kata Harrison.
Menurut laporan media di Amerika Serikat, rekaman CCTV dari gedung apartemen tempat tinggal Saleh menunjukkan pengusaha muda itu memasuki lift bersama seorang pria yang mengenakan masker hari Senin.
Jsad Saleh ditemukan bersama dengan sebuah gergaji listrik di dekatnya, kata polisi.
Fahim Saleh dikenal dalam perannya membuat perusahaan ojek online di Nigeria dan Bangladesh. Pemuda berusia 33 tahun itu merupakan putra seorang imigran Bangladesh dan mendirikan perusahaannya sendiri saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Dia ikut membuat perusahaan ojek online Pathao, yang populer di Bangladesh dan Nepal pada tahun 2015.
Belum lama ini Saleh ikut membantu kelahiran perusahaan sejenis di Nigeria, Gokada. Namun, perusahaan itu menghadapi hambatan setelah pihak berwenang di kota bisnis Lagos melarang ojek online awal tahun ini.
Kedua perusahaan tersebut memberikan kenangan penghormatan kepada Fahim Saleh.
Lewat Twitter, Gokada menyebutnya sebagai “seorang pemimpin, inspirasi dan cahaya positif bagi kami semua.”
“Fahim percaya akan potensi teknologi untuk mengubah kehidupan rakyat Bangladesh … Dia akan tetap dikenang selamanya, inspirasi yang sangat luar biasa bagi Pathao dan ekosistem kami seluruhnya,” kata Hussain M Elius, yang bersama Saleh mendirikan Pathao, kepada koran Bangladesh Daily Star.*