Hidayatullah.com–Gerakan Pembela Ummah (Ummah) Malaysia hari Ahad (1/11/2020) menyerukan boikot nasional barang dan jasa produk Prancis sebagai balasan atas sikap negara itu yang bersumpah membela sekularisme dan menangkal Islam radikal menyusul kasus pembunuhan Samuel Paty, seorang guru yang memamerkan gambar kartun Nabi Muhammad ﷺ di dalam kelasnya bulan lalu.
“Kami menyambut seruan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada pemimpin-pemimpin Muslim untuk memboikot poduk Prancis,” kata Ketua Ummah Mohd Zai Mustafa seperti dikutip Malay Mail.
“Boikot akan terus berlangsung sampai [Presiden Emmanuel] Macron menarik pernyataannya atau sampai warga Prancis mendesaknya untuk turun dari jabatannya,” imbuhnya dalam konferensi pers di Kuala Lumpur
Sebagaimana diketahui, menanggapi kematian Paty, Presiden Macron membela publikasi kartun-kartun Nabi Muhammad ﷺ termasuk di sekolah dengan alasan kebebasan mengutarakan pendapat dan berekspresi, yang mana keduanya dijamin oleh konstitusi negara sekuler Prancis.
Ummah juga menyeru kepada organisasi-organisasi kemasyarakatan Muslim lain di Malaysia agar memboikot apapun produk Prancis sampai tuntutan mereka dipenuhi.
Beberapa produk yang menjadi target boikot antara lain peralatan rumah tangga merek Tefal, perusahaan otomotif Renault dan Peugeot, serta produk merek-merek ternama seperti Dior, Givenchy, dan Chanel.
Sebelumnya, Ummah berencana menggelar demonstrasi kecil di depan Sogo KL, tetapi disarankan oleh pihak berwenang agar tidak melakukan unjuk rasa tersebut dengan alasan keamanan.
Mohd Zai mengatakan Ummah mematuhi saran tersebut mengingat wilayah Kuala Lumpur saat ini masih memberlakukan aturan pembatasan pergerakan orang dalam rangka meredam penyebaran Covid-19, yang berlaku hingga tanggal 9 November.*