Hidayatullah.com–Untuk pertama kalinya dalam kurun 70 tahun terakhir di Inggris, Unicef meluncurkan tanggap darurat untuk membantu anak-anak yang terdampar krisis Covid-19.
Lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa itu, yang bertanggung jawab memberikan bantuan kemanusiaan untuk anak di seluruh dunia, mengatakan pandemi coronavirus merupakan krisis paling genting yang dihadapi anak sejak Perang Dunia II.
Jajak pendapat oleh YouGov pada bulan Mei yang didanai oleh organisasi amal Food Foundation mendapati bahwa 2,4 juta anak (17%) tinggal di keluarga yang kekurangan pangan. Pada bulan Oktober, tambahan 900.000 anak didaftarkan untuk mendapatkan makan gratis di sekolah.
Unicef berjanji memberikan dana hibah £25.000 untuk proyek School Food Matters, yang akan dipergunakan untuk menyediakan sarapan sehat bagi 18.000 anak di 25 sekolah selama dua pekan liburan Natal dan paruh waktu Februari, memberi makan anak di Southwark, bagian selatan London, yang sangat terdampak oleh pandemi coronavirus.
Perusahaan pengiriman makanan Abel & Cole juga akan menyumbangkan 1,2 ton buah dan sayuran bernilai £4.500 yang akan dimasukkan bersama paket bantuan dari Unicef tersebut.
Pendiri dan pimpinan eksekutif School Food Matters, Stephanie Slater, mengaku sangat bersyukur Unicef memberikan kontribusi dalam program bantuannya.
“Kita tidak dapat terus menerus mengandalkan masyarakat untuk mengisi celah kelaparan sebab akan ada terlalu banyak anak yang kehilangan nutrisi yang mereka perlukan untuk tumbuh,” kata Slater seperti dilansir The Guardian Rabu (16/12/2020).
Wakil Ketua Partai Buruh Angela Rayner berkata, “Fakta bahwa Unicef turun tangan memberi makan anak-anak yang kelaparan di negara kita sungguh tidak patut dan (Perdana Menteri) Boris Johnson dan (Menteri Keuangan) Rishi Sunak seharusnya malu.”
“Kita merupakan salah satu negara terkaya di dunia. Anak-anak kita seharusnya tidak mengandalkan lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan yang biasanya beroperasi di zona-zona perang dan menanggapi bencana alam,” kata Rayner.
“Lembaga amal dan bisnis di penjuru negeri ini sudah melakukan kerja yang sangat baik turun tangan membantu di mana pemerintah gagal, tetapi seharusnya tidak sampai seperti ini,” tegasnya.
Anggota parlemen dari Partai Buruh Richard Burgon lewat Twitter menyuarakan hal senada.
“Inggris adalah salah satu negara terkaya di dunia. Unicef, untuk pertama kalinya, sekarang mengirimkan bantuan makanan kepada anak-anak di sini. Kemiskinan merupakan pilihan politik. Pemerintah dapat mengakhiri kemiskinan di kalangan anak dengan menarik pajak dari orang-orang super kaya. Namun, negara menolak melakukannya.”
Menanggapi hal tersebut seorang jubir pemerintah berkata, “Kami berkomitmen membantu keluarga berpendapatan terendah melalui pandemi ini dan sesudah. Itu mengapa kami sudah menaikkan upah minimum, menaikkan anggaran kesejahteraan miliaran pound dan memberlakukan skema bantuan Covid musim dingin sebesar £170 juta untuk membantu anak-anak dan keluarganya agar tetap hangat dan makan dengan baik selama bulan-bulan paling dingin ini.”*