Hidayatullah.com—Kematian berkaitan dengan coronavirus di Italia hari Senin (8/3/2021) menembus angka 100.000 dan Perdana Menteri Mario Draghi memperingatkan bahwa situasinya memburuk dengan bertambahnya lagi jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Italia merupakan negara ketujuh di dunia yang melampaui angka 100.000 kematian Covid-19, menyusul Amerika Serikat, Brazil, Meksiko, India, Rusia dan Inggris.
Hari Senin Kementerian Kesehatan mengatakan 318 kematian baru akibat coronavirus tercatat dalam kurun 24 jam terakhir sehingga total kematian sejak pandemi melanda negara itu 13 bulan silam menjadi 100.103. Butuh waktu 9 bulan untuk mencatat 50.000 kematian pertama akibat Covid-19, tetapi hanya butuh 3 ½ bulan untuk melipatgandakannya.
Kementerian juga mengatakan kurun 24 jam terakhir 687 orang dilarikan ke rumah sakit karena Covid-19, naik dari 443 pada hari Ahad. Total jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di ruang intensif naik 97 menjadi 2.700.
Dibanding pekan sebelumnya angka infeksi pekan lalu naik 23%, sementara aparat kesehatan memperingatkan negara itu menghadapi pertambahan kasus infeksi coronavirus varian Inggris yang diketahui lebih mudah dan cepat menular dibandingkan varian sebelumnya.
Dilansir Reuters, per hari Senin 5,42 juta suntikan vaksin telah dilakukan, dan 1,65 juta dari populasi Italia yang mencapai 60 juta orang sudah mendapatkan suntikan lengkap (2 dosis perorang) vaksin coronavirus.*